Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Reuni 212 sarat unsur politik. Bahkan, menurutnya, pertemuan akbar alumni aksi bela Islam di kawasan Monas besok itu Cuma jadi kampanye terselubung satu pasangan calon presiden.
“Nama nya unsur-unsur politik bahkan itu menjadi kampanye terselubung pasangan calon tertentu,”kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12). Adapun pasangan calon presiden yang di maksud adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Panitia reuni itu sendiri berisi orang-orang yang tergantung dalam timses nomor urut 02. Seperti Slamet Maarif dan Yusuf Martak.
Sementara, pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan Ma’ruf Amin batal di undang. Musababnya, Jokowi dianggap tidak pro aksi Reuni 212 dan para aktivitasnya. Hasto sendiri tidak banyak komentarter kait penyelenggaraan reuni tersebut. Pihaknya lebih memilih bergandengan tangan dengan ormas Islam yang lebih suka bicara kebangsaan.
“Ya kalau kita bersama dengan mereka yang ikut mambangun republic dengan Muhammadiyah yang di bangun 1912, PNI oleh Bung Karno 1927 TNI Polri sebagai pilar Negara itu semua kan berbicara berbangsa dan bernegara,”kata Hasto.”Sehingga kita ikuti yang seperti itu ajalah yang secara natural sudah berkeringat bagi republic ini,”imbuhnya.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.