Direktur jenderal [Dirjen] perkebunan kementerian pertanian [Kementan] telah menegaskan
sektor perkebunan kelapa sawit dan industri minyak sawit nasional merupakan sektor
strategis yang telah memberikan sumbangsih besar terhadap perekonomian nasional tersebut
Bambang mengatakan dari segi pendapatan negara, devisa ekspor yang di hasilkan dari
sebuah produk kelapa sawit pada tahun 2017 yang telah mencapai 21,50
miliar dollar AS atau sekitar Rp 300 triliun tersebut
Sepanjang tahun 2017 lalu, bambang mengatakan kalau produksi crude palm oil [CPO]
sebesar 37,8 juta ton CPO, dan luas perkebunan sawit saat ini telah mencapai 14,03
juta hektar, dan sebesar 40 persen merupakan perkebunan rakyat [PR]
“ karena itu Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan bersama
sama dengan malaysia saat ini dimana telah menguasai pangsa pasar sekitar 85
persen produksi minyak kelapa sawit dunia “ ucap bambang
melalui keterangan resmi bersama tim interqq.info
Dirinya telah menambahkan kebutuhan minyak nabati dunia saat ini lebih dari 50
persen bersumber dari munyak kelapa sawit, lalu sisanya berasal dari minyak
rape seed dimana bunba matahari, kedelai, minyak kelapa, kacang tanah
bunga matahari dan minyak biji kapas
“ pengusahaan kelapa sawit saat ini telah menyera[ lebih dari 55 juta tenaga kerja
di sektor on farm [perkebunan] penyeran tenaga kerja ini akan lebih besar lagi
kalau termasuk tenaga kerja di sektor on farm, penyerapan lebih dari 5,5 juta
akan kita lakukan lebih besar lagi
Kalau termasuk tenaga kerja di sektor off farm dan jasa pada agribisnis kelapa sawit
“ ucap bambang tersebut, selain itu dari segi pengembangan wilayah telah
terbukti jika pembangunan kelapa sawit yang umum nya dibangun didaerah
terpencil, telah mampu mendorong
Perkembangannya dengan sentra ekonomi berbasis kelapa sawit tersebut,
“ tantangan dan kendala nya antara lain adalah rendah nya tingkat produktivita
perkebunan rakyat terutama perkebunan kelapa sawit swadaya
yang belum menerapkan Good Agricultural practices “
Pembangunan perkebunan kelapa sawit di hadapkan pada berbagai isu yang
berkaitan dengan lingkungan, penyebab degradasi lahan dan deforestasi
penyebab emisi gas rumah kaca, kebakaran dan sebagai nya tersebut
“ isu - isu tersebut tentunya perlu kita hadapi dengan tangguh dan harus kita
buktikan juga kalau pembangunan perkebunan di Indonesia sudah
mengikuti peraturan perundangan di Indonesia dalam kerangka
pembangunan berkelanjutan “ ucap bambang tersebut
Menyikapi berbagai tantangan dan kendala yang di hadapi, bambang menilai
pengembangan perkebunan dan industri kelapa sawit kedepan perlu di
fokuskan kepada sebuah upaya peningkatan produktivitas serta
peningkatan kualitas produk melalui sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil [ISPO]
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.