Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan hingga menembus Rp 13.800 per dollar AS
adapun pada hari kamis nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp 13.762 per dollar AS dan
ditutup pada level Rp 13.748 per dollar AS
Sepanjang ini nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran level Rp 13.745 sampai Rp 13.817
per dollar AS, lalu bagaimana pelemahan nilai tukar rupiah tersebut berdampak bagi perbankan
VP economist PT Bank permata Tbk Josua Pardede mengatakan sisten perbankan secara makro
Kondisi solid dan kuat sampai pihak perbank kan akan tahan dengan depresiasi rupiah yang
menurun terhadap dollar AS tersebut, “ khusus nya bank - bank yang mengandung
sistemik, regulator baik Bank Indonesia, atau pun OJK [Otoritas Jasa Keuangan]
Mereka melakukan stress test kondisi perbankan jika terjadi pelemahan rupiah dan
secara umum, sistem perbankan memang tetap stabil “ ucap Josua Kepada Interqq.info
dia mengatakan kondisi sistem perbank kan relatif kuat dalam rangka mengantisipasi dampak
Pelemahan atas nilai tukar rupiah di atas level fundamental nya, kondisi ini tercermin
dari rasio kecukupan modal yang sangat baik yaitu sekitar 23,18 persen serta rasio
core capital terhadap Risk Weighted Asset juga tercatat 21,50 persen
Pelemahan rupiah pun dapat mempengaruhi bagi debitur bank dalam hal pembayaran
cicilan utang yang pada akhir nya berpengaruh pada NPL bank tersebut, secara terpisah
OJK menilai untuk penurunan rupiah tidak hanya terjadi pada rupiah saja
melainkan global hampir semua
Melemah, kecuali yen saja yang menguat “ ucap Deputi Komisioner dimana
pengaturannya dan pengawasan terintegrasi OJK Y santoso wibowo dalam
media briefing di jakarta, pelemahan nilai tukar, ungkap santoso terjadi lantaran
investor mengantisipasi kenaikan suku bunga di AS
Sebagian besar investor imbuh dia sudah melakukan price in, sehingga telah mulai
memindai dananya ke AS, “ mereka takut telat sebab kalau di AS supply dollar AS
tinggi akan menjadi turun, jadi mereka memanfaatkan kenaikan bunga yang
ada di AS “ ucap santoso tersebut
Dia berharap untuk fenomena seperti ini pelemahan nilai tukar rupiah hanya temporer
saja alias hanya sementara hal ini sejalan dengan cadangan devisa Indonesia yang
masih tinggi, tidak hanya terjadi di rupiah saja mata uang lain juga naik kecuali yen
saja yang malah menguat “ ucap santoso
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.