PERUSAHAAN KOREA TERTARIK MENGEMBANGKAN LRT DI SUMUT
Sebuah perusahaan publik Korea, Korea Rail Network Authority (KRNA), telah menyatakan minatnya untuk bermitra dengan provinsi Sumatera Utara untuk membangun sistem transportasi umum di provinsi tersebut, kata seorang eksekutif.
Manajer umum otoritas untuk divisi luar negeri, Park Dae-geun, dikutip oleh Antara pada hari Rabu mengatakan bahwa perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi di provinsi tersebut setelah bertemu dengan sekretaris kota pemerintahan, Ibnu S. Hutomo.
Park mengatakan bahwa provinsi tersebut sangat membutuhkan transportasi umum yang lebih baik dan dapat diandalkan mengingat populasi yang tumbuh cepat dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Perusahaan Korea saat ini juga menangani pengembangan light rail transit (LRT) di Jakarta.
Sementara itu, Ibnu dari pemerintah Sumatera Utara menyambut baik minat KRNA, dengan mengatakan bahwa provinsi tersebut ingin mengembangkan sistem transportasi kereta api.
"Pemerintah Sumatera Utara berkeinginan untuk mengembangkan jalur kereta api untuk menghubungkan Medan dari Pematang Siantar ke daerah resor Danau Toba di Bandara Parapat dan Silangit di Tapanuli Utara," kata Ibnu, menambahkan bahwa jalur kereta api saat ini dioperasikan oleh perusahaan kereta api negara PT Kereta Api Indonesia hanya dimulai di Medan dan berakhir di Pematang Siantar.
Ibnu mengatakan moda transportasi yang lebih andal telah menjadi prioritas utama pemerintahan, terutama dalam upaya mengakomodasi masuknya wisatawan asing ke provinsi tersebut.
Akhir tahun lalu, operator bandara negara Angkasa Pura II menyelesaikan renovasi di Bandara Silangit sebagai bagian upaya untuk mendorong kedatangan wisatawan dalam mempromosikan Danau Toba sebagai tujuan utama. Renovasi tersebut mencakup perpanjangan landasan pacu hingga 2.650 meter dari 2.400 m, perluasan kapasitas apron dan terminal bandara dengan total investasi Rp 369 miliar (US $ 27,7 juta). Apron baru ini akan mampu menampung dua pesawat Boeing 737-500 dan empat pesawat Boeing 737-900 ER, sementara terminal yang telah direnovasi akan memiliki kapasitas peningkatan 1 juta penumpang dari 36.500 penumpang setiap tahunnya.
Selain tujuan wisata, pemerintah juga berencana membangun jalur kereta api untuk menghubungkan ke kota lain, seperti Binjai, Deli Serdang dan Karo, kata Ibnu.
Manajer umum otoritas untuk divisi luar negeri, Park Dae-geun, dikutip oleh Antara pada hari Rabu mengatakan bahwa perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi di provinsi tersebut setelah bertemu dengan sekretaris kota pemerintahan, Ibnu S. Hutomo.
Park mengatakan bahwa provinsi tersebut sangat membutuhkan transportasi umum yang lebih baik dan dapat diandalkan mengingat populasi yang tumbuh cepat dan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Perusahaan Korea saat ini juga menangani pengembangan light rail transit (LRT) di Jakarta.
Sementara itu, Ibnu dari pemerintah Sumatera Utara menyambut baik minat KRNA, dengan mengatakan bahwa provinsi tersebut ingin mengembangkan sistem transportasi kereta api.
"Pemerintah Sumatera Utara berkeinginan untuk mengembangkan jalur kereta api untuk menghubungkan Medan dari Pematang Siantar ke daerah resor Danau Toba di Bandara Parapat dan Silangit di Tapanuli Utara," kata Ibnu, menambahkan bahwa jalur kereta api saat ini dioperasikan oleh perusahaan kereta api negara PT Kereta Api Indonesia hanya dimulai di Medan dan berakhir di Pematang Siantar.
Ibnu mengatakan moda transportasi yang lebih andal telah menjadi prioritas utama pemerintahan, terutama dalam upaya mengakomodasi masuknya wisatawan asing ke provinsi tersebut.
Akhir tahun lalu, operator bandara negara Angkasa Pura II menyelesaikan renovasi di Bandara Silangit sebagai bagian upaya untuk mendorong kedatangan wisatawan dalam mempromosikan Danau Toba sebagai tujuan utama. Renovasi tersebut mencakup perpanjangan landasan pacu hingga 2.650 meter dari 2.400 m, perluasan kapasitas apron dan terminal bandara dengan total investasi Rp 369 miliar (US $ 27,7 juta). Apron baru ini akan mampu menampung dua pesawat Boeing 737-500 dan empat pesawat Boeing 737-900 ER, sementara terminal yang telah direnovasi akan memiliki kapasitas peningkatan 1 juta penumpang dari 36.500 penumpang setiap tahunnya.
Selain tujuan wisata, pemerintah juga berencana membangun jalur kereta api untuk menghubungkan ke kota lain, seperti Binjai, Deli Serdang dan Karo, kata Ibnu.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.