Anak anak di Venezuela menderita sekitar 1,1 juta karena krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan di negaranya itu. Data itu di sampaikan oleh Badan Perserikatan Bangsa-bangsa Untuk Anak-Anak (UNICEF).
Menurut prediksi UNICEF anak-anak yang terdampak krisis itu bukan Cuma mereka yang berada di Venezuela, tetapi juga yang terpaksa mengungsi di Negara-negara sekitarnya. Yaitu di Negara Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Menurut mereka jumlah nya bisa saja terus bertambah di karena kondisi Venezuela belum juga menunjukkan tanda-tanda menuju kondisi yang lebih baik. UNICEF menyatakan, sekitar 1,1 juta anak-anak Venezuela hidup dengan keadaan yang memprihatinkan sebagai dampak inflasi yang tidak dapat terkendali.
Dalam laporan PBB, sekitar tujuh juta warga atau atau sekitar 24 persen dari jumlah penduduk Venezuela sangat lah membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan. UNICEF mengimbau kepada pemerintah di kawasan Amerika Selatan supaya menjaga anak-anak pengungsi Venezuela, dan akan menjamin mereka untuk mendapatkan kebutuhan dasarnya.
Krisis ekonomi di mulai tidak lama ketika Presiden Nicolas Maduro berkuasa menggantikan pendahulunya yang telah tutup usia, Hugo Chavez. Pemerintah beralih sosialis itu menuduh Amerika Serikat berada di balik kekacauan ekonomi mereka dengan menerapkan sejumlah sanksi.
Sedangkan pemimpin oposisi yang secara aklamasi menyatakan sebagai presiden interim, Juan Guaido, menuding krisis itu terjadi karena pemerintah Maduro korup dan salah urus. Dewan Keamanan PBB pekan depan akan menggelar rapat yang akan membahas kondisi Venezuela, atas perintah AS.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.