Para pelajar SMA 1 Sentani yang korban banjir bandang terpaksa mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK), dengan menggunakan seragam pinjaman. Kepala SMA Negeri 1 Sentani Agnes Mambieuw mengakui ada beberapa pelajar kelas XII yang menjadi korban banjir bandang, sehingga berbagai peralatan dan seragam sekolah lenyap tersapu banjir.
"Namun jumlah pelajar kelas XII yang menjadi korban bencana alam tidak sebanyak pelajar kelas X dan XI. Walaupun terkena bencana, namun mereka tetap hadir dan mengikuti UNBK yang berlangsung sejak Senin (1/4)," kata Agnes, Selasa (2/4).
Selain sekolah yang memberikan bantuan seragam, mereka juga mendapat pinjaman dari adik-adik kelas sehingga tetap mengikuti UNBK dengan menggunakan seragam sekolah. "Sampai saat ini tidak ada masalah dan mereka tetap mengikuti UNBK beserta rekan-rekannya," lanjut Agnes.
UNBK di SMA Negeri 1 Sentani diikuti 350 pelajar yang dibagi dalam tiga sif, dan dilaksanakan di empat kelas. "Sejauh ini tidak ada masalah berarti yang terjadi selama pelaksanaan UNBK yang akan dilaksanakan hingga Senin (8/4)," jelas Agnes.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.