Selama ini mungkin kita menganggap laba-laba sebagai predator pasif yang hanya menunggu mangsanya terperangkap dalam jaring yang di buat nya. Namun laba-laba yang satu ini tidaklah demikian. Alih-alih menunggu kedatangan masyarakat, laba-laba ini justru meluncur dengan kecepatan ekstrim untuk menerkam mangsa yang lewat di hadapan nya.
Laba-laba ini meluncur dengan memanfaat kan jaringan yang memiliki bentuk khusus. Jaringan ditenun membentuk kerucut, dengan untai jaring tunggal yang menempel pada ujungnya. Sebagai persiapan, laba-laba ini bergerak sambil menggulung untai tunggal, menciptakan tegangan pada jaring.
Saat laba-laba mendeteksi keberadaan mangsa potensial, untai di lepas, sehingga laba-laba ini bergerak sambil menggulung untai tunggal, dan akan menciptakan tegangan pada jaring. Saat laba-laba mendeteksi keberadaan mangsa potensial, untai tersebut dilepas, sehingga laba-laba dengan cepat muncul bersamaan dengan jaring kerucut, yang di gunakan untuk menjerat mangsa nya.
Berdasarkan perilaku berburunya tersebut, laba-laba ini di nama kan laba-laba ketapel. Spesies dapat di jumpai di hutan hujan yang di lintasi oleh sungai Amazon di Peru.”Luncuran jaring ini membuat laba-laba tercepar yang kita ketahui,” ungkap Symone Alexander, peneliti dari Georgio Tech.
Alexander dan kolegan nya menggunakan kamera portable berkecepatan tinggi untuk merekam aksi yang akan di lakukan oleh laba-laba ini. Hasilnya, di ketahui bahwa kecepatannya dapat mencapai 4 meter per detik.
Fakta yang lebih mencengangkan lagi adalah kemampuan akselerasi nya. Saat meluncur, laba-laba ini sanggup mencapai akselerasi lebih dari 1.100 meter perdetik kuadrat.
Angka ini jauh melebihi cheetah, hewan darat tercepat yang selama ini kita kenal. Cheetah hanya sanggup berakselerasi sekitar 13 meter perdetik kuadrat.”Untung kita tidak termasuk mangsanya,”canda Alexander.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.