0

Kementerian pertanian telah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi harga telur ayam
yang mengalami kenaikan pada beberapa waktu belakangan ini, hal itu disampaikan oleh
Dirjen peternakan dan kesehatan hewan l Ketut Diarmita langsung

Dari kantor pusat kementerian pertanian itu, dia mengatakan sebagai langkah awal, pihak
nya akan melakukan perhitungan ulang prognosa dimana kebutuhan telur dan ayam ras,
selanjutnya mereka akan berkoordinasi dengan kementerian perdagangan terlebih dahulu


Pada kesempatan tersebut Diarmita mengatakan bahwa pelarangan antibiotic growth
promotor [AGP] berdampak pada penurunan populasi ayam ternak, peternak disebutkan
nya sudah banyak melakukan substitusi pengganti untuk pemakaian AGP

“ Pelarangan AGP memang membuat telur kita menjadi lebih mahal, itu dikarenakan
kualitasnya yang meningkat, saat ini telur kita zero dari residu antibiotik “ ucap nya
tersebut, dan dijelaskan kembali oleh nya bahwa kementan, memang sedang menggiatkan

Pelarangan AGP agar berkualitas produk protein hewani asal Indonesia mendapatkan
pengakuan di mata dunia, AGP dilarang oleh badan kesehatan dunia [WHO] karena
cukup dikhawatirkan terjadi resistensi antibiotik, kewaspadaan WHO itu didasarkan

Pada keprihatinan bahwa tidak kurang dari 700 ribu orang meninggal setiap tahun karena
resisten terhadap antibiotik, dalam data kementan, produksi telur pada bulan januari sampa
Mei 2018 sebanyak 733.421 ton, sementara kebutuhan telur pada periode yang

Sama sebanyak 722.508 ton, kondisi surplus juga terjadi pada bulan juni dan pada bulan
tersebut produksinya mencapai 153.450 ton artinya masih melebihi kebutuhan yang
berada pada kisaran 151.000 ton, berdasarkan kondisi pada bulan januari sampai juni

Total surplus telur kisaran 13.000 ton di akhir bulan lalu, seharus nya dengan kondisi itu
tidak ada kekurangan kebutuhan akan telur, akibat dari kedua program tersebut, salah
satu peternak menyebutkan bahwa pemerintah DKI Jakarta juga memberikan bantuan berupa

Telur bagi warga DKI yang menggunakan kartu jakarta pintar per keluarga miskin, akibat
kedua program tersebut, salah satu peternak menyebutkan bahwa pasokan telur dari sentra
produksi yang semula 1 rit, saat ini bisa sampai 3 atau bahkan 4 rit


Pada kesempatan yang terpisah, sekretaris jenderal gabungan organisasi peternak ayam
nasional [GOPAN] Sugeng Wahyudi menyatakan kenaikan harga daging dan telur ayam
hanya sementara, panen yang dilakukan pada saat ini merupakan hasil dari budi daya


Ketika lebaran datang, animo peternak berkurang karena panjang nya masa libur oleh
karena itu menyebabkan stok di pasaran sekarang berkurang sekali “ ini merupakan
siklus yang cukup wajar, setiap tahun [ pasti ] terjadi “ ucap nya tersebut

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top