Satu Orang Dilaporkan Menghilang Karena Angin Topan Melanda Jepang

Setelah sebelumnnya sempat diterjang serangan gelombang panas selama beberapa hari, kini Jepang diterpa bencana angin topan.

Topan Jongdari, yang membawa angin berkecepatan 180 kilometer per jam ini, bergerak dari timur ke wilayah Jepang barat.

Dilaporkan dari stasiun televisi nasional, NHK, topan tersebut tiba di wilayah Ise di Prefektur Mie sekitar pukul 01.00 dini hari. pada Minggu (29/7/2018).

Menurut Badan Meteorologi Jepang, angin topan telah menyebabkan hujan yang sangat lebat di jepang timur sebelum bergerak ke barat.

Angin kencang turut menyebabkan gelombang laut tinggi di sepanjang garis pantai Shimoda, dibarat daya Tokyo.

Di Prefektur Kanagawa, satu orang dilaporkan menghilang, dan sementara kendaraan termasuk ambulan terjebak ditengah jalan, yang akibatnya terjangan gelombang laut.

Angin topan ini diperkirakan akan bergerak menuju wilayah barat Chugoku, yang sebelumnya sempat di terjang tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi.

Ancaman ini terjadinya akibat hujan lebat, tanah longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi memaksa otoritas setempat memperingatkan kepada warga untuk melakukan evekuasi dini.

"Kami ingin warga, terutama yang berada di wilayah yang dilanda hujan lebat untuk mempertimbangkan saran evakuasi," kata Minako Sakurai.

Pemerintah kota Shobarat barat di prefektur hiroshima telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk sekitar 36.400 penduduknya, termasuk 991 orang yang sangat perlu untuk pindah ke tempat perlindungan.

Perintah dan saran evakuasi lebih banyak dikeluarkan oleh otoritas jepang barat, termasuk kure di prefektur hirosima, dimana sekitar 6.380 warga didesak untuk mengungsi.

Di jepang, perintah evakuasi tidak wajib diikuti dan warga yang memilih untuk tetap bertahan dirumah, kerap kali berujung terjebak oleh air yang naik dengan cepat atau tanah longsor yang tiba-tiba.

Ancaman topan jongdari telah menyebabkan lebih dari 410 penerbangan domestik dibatalkan, dan sementara gelombang tinggi memaksa layanan feri yang menghubungkan tokyo dengan pulau-pulau terdekat juga dibatalkan.