DPRD DKI JAKARTA KRITIK ANIES BASWEDAN TENTANG PENGELOLAAN TANAH ABANG
Ketua Dewan Legislatif Jakarta (DPRD) Prasetyo Edi menyatakan bahwa ia telah menyarankan Gubernur Anies Baswedan untuk bersama-sama mencari solusi atas pengelolaan revitalisasi Tanah Abang. Namun, kata dia, gubernur tidak teliti memeriksa kasus terkait PKL di Jl. Jatibaru Raya.
Prasetyo mengatakan Anies Baswedan tidak mengakui apakah pedagang kaki lima pada awalnya kekurangan toko atau mereka dengan sengaja ingin memperluas usaha dengan membuka gerai di jalan.
“Mereka [pejabat kota] memiliki Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan intelijen untuk memeriksa fakta. Tetapi masalahnya adalah mereka tidak memeriksanya. Mereka hanya mendengar bahwa 400 pedagang kaki lima itu tidak ditampung yang kemudian menyediakan tempat itu, "kata Prasetyo Edi di Seasons City, Jakarta Barat, Minggu, 29 April.
Prasetyo menduga Anies Baswedan hanya bertujuan untuk memenuhi kampanye politiknya dengan menyediakan tempat bagi para pedagang kaki lima, padahal kenyataannya, para pengusaha itu sudah memiliki toko sendiri di dalam gedung Tanah Abang.
Prasetyo melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia prihatin dengan gubernur dan wakil sehingga ia terus mengawasi dan mengingatkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam upaya untuk menjauhkan mereka dari hukuman penjara. "Sangat disayangkan jika seorang gubernur lain pergi ke penjara lagi, saya harus mencegahnya," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ombudsman Jakarta menemukan empat administrasi yang dilakukan oleh pejabat kota di jalan penutupan Jl. Jatibaru Raya, Tanah Abang yang dikelola untuk pedagang kaki lima.
Prasetyo mengatakan Anies Baswedan tidak mengakui apakah pedagang kaki lima pada awalnya kekurangan toko atau mereka dengan sengaja ingin memperluas usaha dengan membuka gerai di jalan.
“Mereka [pejabat kota] memiliki Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan intelijen untuk memeriksa fakta. Tetapi masalahnya adalah mereka tidak memeriksanya. Mereka hanya mendengar bahwa 400 pedagang kaki lima itu tidak ditampung yang kemudian menyediakan tempat itu, "kata Prasetyo Edi di Seasons City, Jakarta Barat, Minggu, 29 April.
Prasetyo menduga Anies Baswedan hanya bertujuan untuk memenuhi kampanye politiknya dengan menyediakan tempat bagi para pedagang kaki lima, padahal kenyataannya, para pengusaha itu sudah memiliki toko sendiri di dalam gedung Tanah Abang.
Prasetyo melanjutkan dengan mengatakan bahwa ia prihatin dengan gubernur dan wakil sehingga ia terus mengawasi dan mengingatkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam upaya untuk menjauhkan mereka dari hukuman penjara. "Sangat disayangkan jika seorang gubernur lain pergi ke penjara lagi, saya harus mencegahnya," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ombudsman Jakarta menemukan empat administrasi yang dilakukan oleh pejabat kota di jalan penutupan Jl. Jatibaru Raya, Tanah Abang yang dikelola untuk pedagang kaki lima.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.