GREENPEACE TUNTUT PERTAMINA KARENA TUMPAHAN MINYAK
Kelompok lingkungan internasional Greenpeace telah menuntut bahwa perusahaan minyak dan gas negara Pertamina bertanggung jawab penuh dan datang dengan rencana yang transparan dan komprehensif untuk mengatasi tumpahan minyak baru-baru ini di Teluk Balikpapan, yang telah ditanam oleh bahaya kesehatan dan lingkungan di daerah tersebut.
Pemerintah melaporkan bahwa tumpahan telah menyebar di 12.900 hektar perairan penangkapan ikan, lebih besar dari ukuran kota Bogor di Jawa Barat. Pada 4 April, Pertamina mengakui bahwa tumpahan datang dari pipa bawah laut yang bocor, menghubungkan Terminal Lawe-Lawe ke unit kilang mereka di Balikpapan.
"Pernyataan itu saja tidak cukup. Sebagai prioritas, Greenpeace mendesak Pertamina untuk bertanggung jawab penuh dan bertanggung jawab atas tumpahan minyak dan semua dampaknya. Kampanye Greenpeace Asia Tenggara Arifsyah Nasution mengatakan dalam rilis yang tersedia selama akhir pekan.
Yudi Tobs dari Coalition Against Oil Spills (KMPTM) mengatakan kelompoknya menyesalkan "tindakan buruk" yang dilakukan Pertamina. "Perusahaan gagal memperingatkan pihak berwenang dan masyarakat ketika insiden itu terjadi," katanya dalam rilis yang sama.
Koalisi berencana untuk mengambil tindakan hukum, tambahnya. "Menurut UU No. 32 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan, Pertamina harus bertanggung jawab penuh." Para pencemar harus membayar! "Kata Yudi. Pemerintah telah datang ke pertahanan Pertamina, mengatakan peristiwa itu dipicu oleh aksi kapal batubara asing yang secara ilegal melewati dan menjatuhkan jangkar di teluk.
Pertamina telah membersihkan teluk dan Selat Makassar sejak minggu lalu. Pada 8 April, pejabat agensi lingkungan Balikpapan Suryanto mengatakan proses pembersihan telah mencapai 90 persen menuju penyelesaian.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.