PERTEMUAN JOKOWI DENGAN ALUMNI 212 MEMBAHAS KRIMINALISASI ULAMA
Tim 11 Pemimpin Alumni 212 Misbahul Anam mengatakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Alumni 212 Brotherhood hanya membahas kriminalisasi ulama. "Tim 11 memberikan informasi yang lebih akurat untuk Presiden Jokowi," kata Misbahul, di Jakarta pada hari Rabu, 25 April.
Tim 11 mendesak Presiden untuk segera menghentikan kriminalisasi ulama. "Di masa lalu, Presiden mengatakan tidak akan ada kriminalisasi ulama, tetapi fakta yang kami temukan masih terjadi," kata Misbahul.
Pertemuan antara Jokowi dan ulama Alumni 212 ditutup dan tidak diterbitkan. Sekretaris Tim 11 Alumni 212 Ulama Muhammad Al Khaththath mengatakan selama pertemuan partainya dilarang membawa ponsel sehingga tidak ada foto atau rekaman selama pertemuan.
Konon, kata Al Khaththath, istana tetap mengadakan pertemuan untuk tidak meluas. "Jika ditutup, rapat tidak boleh dibuka." Karena kondisinya, Alumni 212 juga tidak mau mempublikasikan pertemuan. Pertemuan itu terungkap dari sebuah foto yang beredar. Itu menunjukkan Jokowi dan sejumlah ulama berada di masjid. Belakangan diketahui bahwa pertemuan itu berlangsung pada 22 April.
Jokowi juga mengakui pertemuan tersebut. Dia mengatakan itu adalah pertemuan biasa untuk menjalin hubungan antara umara dan ulama. Itu dimulai dengan sholat Zuhur di sidang dan makan siang.
Mishabul menyesalkan foto penyebaran pertemuan Alumni 212 dengan Presiden Jokowi. Menurut dia, ada pihak ketiga yang sengaja menyebarkan foto itu untuk mengadu domba sang presiden dengan ulama."Kami meminta Presiden untuk menyelidiki kebocoran pertemuan," kata Ketua Tim 11 Alumni 212 Misbahul.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.