329 PERAWAT INDONESIA BEKERJA DI JEPANG
Kedutaan Besar Jepang di Jakarta telah mengirim 329 orang Indonesia untuk bekerja sebagai pekerja medis dan perawat tua di Jepang, Senin, 4 Juni. Ini adalah kelompok pekerja medis dan perawat ke-11 dari Indonesia ke Jepang.
Wakil penempatan BNP2TKI, Teguh Hendro Cahyono, mengatakan program ini merupakan bagian dari koridor kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang yang telah didirikan sejak tahun 2008. Melalui perjanjian tersebut, orang Indonesia dapat melamar pekerjaan di Jepang.
Jumlah tenaga medis yang berangkat ke Jepang meningkat setiap tahun; menunjukkan antusiasme yang tinggi bagi orang Indonesia untuk bekerja di Jepang — terutama karena gaji yang tinggi ditawarkan.
"Gaji di mana saya akan bekerja adalah ¥ 175.000 atau sekitar Rp21 juta," Rian Setiawan (23), yang berangkat untuk bekerja di pusat perawatan lansia di Yokohama, ibu kota Prefektur Kanagawa, mengatakan pada Tempo pada 4 Juni.
Rian dan 328 rekannya akan bekerja di Jepang di bawah kontrak yang berlangsung tiga hingga empat tahun. Setelah setahun seleksi, mereka akan ditempatkan di rumah sakit dan panti jompo di berbagai wilayah Jepang.
Sebelum keberangkatan mereka, para kandidat diberikan kursus bahasa Jepang selama enam bulan di Jakarta. Tiket penerbangan mereka dibayar oleh pemerintah Jepang.
Wakil penempatan BNP2TKI, Teguh Hendro Cahyono, mengatakan program ini merupakan bagian dari koridor kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang yang telah didirikan sejak tahun 2008. Melalui perjanjian tersebut, orang Indonesia dapat melamar pekerjaan di Jepang.
Jumlah tenaga medis yang berangkat ke Jepang meningkat setiap tahun; menunjukkan antusiasme yang tinggi bagi orang Indonesia untuk bekerja di Jepang — terutama karena gaji yang tinggi ditawarkan.
"Gaji di mana saya akan bekerja adalah ¥ 175.000 atau sekitar Rp21 juta," Rian Setiawan (23), yang berangkat untuk bekerja di pusat perawatan lansia di Yokohama, ibu kota Prefektur Kanagawa, mengatakan pada Tempo pada 4 Juni.
Rian dan 328 rekannya akan bekerja di Jepang di bawah kontrak yang berlangsung tiga hingga empat tahun. Setelah setahun seleksi, mereka akan ditempatkan di rumah sakit dan panti jompo di berbagai wilayah Jepang.
Sebelum keberangkatan mereka, para kandidat diberikan kursus bahasa Jepang selama enam bulan di Jakarta. Tiket penerbangan mereka dibayar oleh pemerintah Jepang.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.