PENUNDAAN PENERBANGAN SAAT LIBURAN IDUL FITRI
Kementerian Perhubungan menegaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari beberapa maskapai yang mungkin akan mengalami penundaan selama pemulangan Idul Fitri 2018. Kementerian itu melihat bahwa situasinya dapat dimengerti menyusul peningkatan signifikan jadwal penerbangan.
“Saat ini ada 14 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan yang dijadwalkan pada musim mudik Idul Fitri. Kinerja tepat waktu (OTP) sekitar 90 persen, tetapi ada beberapa masalah yang menyebabkan OTP turun menjadi 75 persen, ”kata Agus Santoso, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Rabu, 13 Juni.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa penundaan penerbangan sebagian disebabkan oleh permintaan slot prime time oleh beberapa maskapai penerbangan. Tingginya permintaan pada slot prime time dapat disebabkan oleh pertimbangan maskapai terhadap ketersediaan transportasi ke dan dari bandara untuk pelanggannya.
“Jika kami menyebarkannya di luar prime time, maskapai penerbangan akan keberatan bahwa karena itu akan menjadi terlalu larut malam bagi penumpang mereka untuk tiba di bandara, yang berarti kurangnya transportasi. Ini membuat beberapa maskapai menunda penerbangannya, ”kata Agus.
Untuk memastikan bahwa tidak terlalu banyak penundaan, Agus mengatakan bahwa kementerian telah memperkenalkan beberapa kebijakan, seperti dengan menghentikan pembangunan beberapa proyek peletakan landasan pacu pada 7-24 Juni untuk memberi jalan bagi jadwal penerbangan yang padat.
Kementerian Perhubungan juga telah meminta beberapa bandara seperti di Semarang dan Surabaya, untuk beroperasi 24 jam selama musim mudik Idul Fitri sehingga penerbangan tambahan dapat diakomodasi.
“Saat ini ada 14 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan yang dijadwalkan pada musim mudik Idul Fitri. Kinerja tepat waktu (OTP) sekitar 90 persen, tetapi ada beberapa masalah yang menyebabkan OTP turun menjadi 75 persen, ”kata Agus Santoso, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Rabu, 13 Juni.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa penundaan penerbangan sebagian disebabkan oleh permintaan slot prime time oleh beberapa maskapai penerbangan. Tingginya permintaan pada slot prime time dapat disebabkan oleh pertimbangan maskapai terhadap ketersediaan transportasi ke dan dari bandara untuk pelanggannya.
“Jika kami menyebarkannya di luar prime time, maskapai penerbangan akan keberatan bahwa karena itu akan menjadi terlalu larut malam bagi penumpang mereka untuk tiba di bandara, yang berarti kurangnya transportasi. Ini membuat beberapa maskapai menunda penerbangannya, ”kata Agus.
Untuk memastikan bahwa tidak terlalu banyak penundaan, Agus mengatakan bahwa kementerian telah memperkenalkan beberapa kebijakan, seperti dengan menghentikan pembangunan beberapa proyek peletakan landasan pacu pada 7-24 Juni untuk memberi jalan bagi jadwal penerbangan yang padat.
Kementerian Perhubungan juga telah meminta beberapa bandara seperti di Semarang dan Surabaya, untuk beroperasi 24 jam selama musim mudik Idul Fitri sehingga penerbangan tambahan dapat diakomodasi.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.