KELOMPOK HAM TEMUKAN PROSPEK BARU PADA KASUS NOVEL BASWEDAN
Komisi nasional untuk tim pemantauan hak asasi manusia (Komnas HAM) mengklaim bahwa mereka telah menemukan temuan penting baru terkait dengan serangan asam terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) investigator senior Novel Baswedan.
“Ini adalah temuan yang sangat penting bagi tim pemantauan Komnas HAM, ada beberapa hal yang belum bisa kami bagikan (berbagi dengan publik),” kata kepala tim pemantau Komnas HAM Sandrayati Moniaga pada Selasa, 19 Mei.
Komnas HAM membentuk tim pemantau untuk menangani kasus serangan asam sejak 8 Maret 2018, menyusul penyelidikan polisi resmi yang mandek. Tim ini terutama memantau faktor-faktor yang menghambat penyelidikan resmi dan memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan polisi untuk membantu menyelesaikan kasus ini.
Lebih lanjut, Sandrayati sedang mengincar untuk menyelesaikan rekomendasi sedini Agustus dan berharap itu akan membantu mempercepat proses penyelidikan. "Kami benar-benar berharap bahwa itu akan diselesaikan pada awal Agustus atau September," kata Sandrayati.
Seperti yang dilaporkan dalam berbagai laporan berita, Novel Baswedan diserang dengan cairan asam pada pagi hari pada April 2017 saat dia berjalan kembali ke rumah dari berdoa di sebuah Masjid di dekatnya yang hanya berjarak tujuh rumah dari rumahnya.
Cairan korosif itu akhirnya merusak 95 persen mata kiri Novel Baswedan dan memaksanya menjalani beberapa operasi yang dilakukan di Singapura. Didorong oleh kecurigaannya, Novel Baswedan telah secara terbuka mengklaim berkali-kali bahwa penyelidikan atas kasusnya secara sengaja dihalangi oleh beberapa individu.
“Ini adalah temuan yang sangat penting bagi tim pemantauan Komnas HAM, ada beberapa hal yang belum bisa kami bagikan (berbagi dengan publik),” kata kepala tim pemantau Komnas HAM Sandrayati Moniaga pada Selasa, 19 Mei.
Komnas HAM membentuk tim pemantau untuk menangani kasus serangan asam sejak 8 Maret 2018, menyusul penyelidikan polisi resmi yang mandek. Tim ini terutama memantau faktor-faktor yang menghambat penyelidikan resmi dan memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan polisi untuk membantu menyelesaikan kasus ini.
Lebih lanjut, Sandrayati sedang mengincar untuk menyelesaikan rekomendasi sedini Agustus dan berharap itu akan membantu mempercepat proses penyelidikan. "Kami benar-benar berharap bahwa itu akan diselesaikan pada awal Agustus atau September," kata Sandrayati.
Seperti yang dilaporkan dalam berbagai laporan berita, Novel Baswedan diserang dengan cairan asam pada pagi hari pada April 2017 saat dia berjalan kembali ke rumah dari berdoa di sebuah Masjid di dekatnya yang hanya berjarak tujuh rumah dari rumahnya.
Cairan korosif itu akhirnya merusak 95 persen mata kiri Novel Baswedan dan memaksanya menjalani beberapa operasi yang dilakukan di Singapura. Didorong oleh kecurigaannya, Novel Baswedan telah secara terbuka mengklaim berkali-kali bahwa penyelidikan atas kasusnya secara sengaja dihalangi oleh beberapa individu.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.