Polda Metro Jaya telah melakukan pendataan jumlah pos polisi yang mengalami rusak akibat kerusuhan aksi 22 Mei. Di ketahui di sekumlah pos polisi rusak dan bahkan di bakar saat kerusuhan terjadi. Kassubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Muhammad Nasir mengatakan dari data yang di himpun tercatat ada empat pos polisi yang mengalami kerusakan.
“Pos polisi yang di rusak oleh massa yang di laporkan ada lima titik,”kata Nasir saat di konfirmasi, jumat (24/50). Kelima pos yang rusak itu yakni pos polisi Slipi, pos polisi Sarinah, pos polisi Cut Meutia, pos polisi Tugu Tani, serta pos polisi Sabang.
Nasir menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan perhitungan untuk mengetahui berapa jumlah kerugian akibat dari kerugian tersebut.”sedangkan diinventarisasi dari (Biro) Sarpas (sarana prasarana), dari Ditlantas proses perhitungan kerugian selesai di lakukan dan setelah rangkaian proses pengamanan untuk rangkaian Pemilu 2019 selesai.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi lebih dulu siapa yang nantinya akan melakukan perbaikan, apakah dari pihak Polda Metro atau Pemprov DKI.”Nanti akan kita sampaikan,”ucap Nasir. Aksi unjuk rasa menolak hasil Pemilu 2019 di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta, berujung dengan rusuh.
Massa awalnya berunjuka rasa dengan aman dengan menuntaskan aksinya dan meninggal kan lokasi demonstrasi pada Selasa (21/5) petang. Namun, pada malam hari, massa yang di duga dari kelompok lain kembali mendatangi Bawaslu RI.
Mereka memprovokasi aparat kepolisian dan mulai mematik kericuhan, kerusuhan terjadi hingga Kamis (23/5) pagi. Hingga hari ini polisi telah menangkap 300 orang terkait aksi berujung kerusuhan. Dan berlangsung pada 21-22 Mei. Jumlah ini bertmabah dari sebelumnya yang mencapai 257 orang.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.