0


Pijat merupakan salah satu hal yang banyak di lakukan oleh banyak orang Indonesia untuk mengatasi sejumlah masalah pada kesehatan. Pemijatan ini juga bisa dilakukan terhadap diri sendiri dengan syarat harus fokus ketika melakukan nya.

"Kalau kita sudah bisa fokus pada diri sendiri, itu sudah baik. Secara fisik, stimulasi ini akan memberikan fenomena pada tubuh. Hal ini akan mempengaruhi sistem ginjal, hormon. Ketika hormon seimbang, tubuh akan merasa baik," kata trainer akupresur UPTD Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Bali, Wayan Sukeria.

Jika tidak dilakukan secara fokus atau kurang mengapresiasi tubuh, maka khasiat dari pijat tetap didapat tapi kurang maksimal."Kalau kita memperhatikan tubuh, memberikan stimulasi yang tepat, dengan sendiri pijat akan bermanfaat bagi tubuh," kata Sukeria di Kintamani, Bali.

Ia juga menjelaskan mengenai kekuatan tekanan saat memijat yang tak bisa selalu sama. Ada kalanya tekanan ke titik-titik tubuh dilakukan dengan ringan, sedang, atau keras."Secara text book ada aturan. Namun, pada praktiknya tidak seperti itu. Tubuh kita kan luar biasa dinamis, yang paling tahu tubuh kita kan diri kita sendiri, kita yang menentukan seberapa kuat seberapa ringan atau kuat," katanya.

Satu tips darinya, ketika tubuh sedang tidak terlalu bugar ada baiknya memberikan tekanan pijat secara ringan saja. Bagi anda sering migraine, mungkin pernah memijat area kepala. Namun, Sukaria menjelaskan lebih baik memijatkan pelipis.

“Direkomendasikan memberikan pijatan di pelipis 30 kali, di lakukan terhadap 10 tekan lalu ambil dan tarik napas, lanjutkan lagi,”katanya. Selain itu Sukeria juga menyarankan untuk memijat titik yang berada antara jempol dan telunjuk tangan. Titik lain yang di sarankan untuk di pijat adalah bagian jempol dan jari kaki  di samping jempol.

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top