Kepolisian Resor Siak menyatakan masih menyelidiki penyebab kerusuhan dan kebakaran di Rumah Tahanan Klas II B Siak Sri Indrapura pada Sabtu (11/5) dini hari. Walaupun tidak memungkiri kejadian tersebut akibat adanya kekerasan dari pihak sipir.
"Dari informasi awal memang ketidakterimaan warga binaan dari petugas di sini yang melakukan perbuatan yang tidak baik. Tapi sedang kita lakukan penyelidikan," kata Kepala Polres Siak AKBP Ahmad David seperti dilansir dari Antara, Sabtu (11/5). Dia menceritakan, awalnya memang ada salah seorang warga binaan yang kebetulan adalah perempuan ditemukan memiliki sabu-sabu. Jumlahnya sekitar segenggam dan masih belum ditimbang.
Dari sana, diinformasikan ke Satuan Narkoba Polres Siak untuk dilakukan pemeriksaan. Hingga akhirnya dilakukan pengembangan dan mengarah pada tiga pelaku lain yang juga warga binaan di rutan tersebut. Untuk kasus itu, Ahmad mengungkapkan, pihaknya hanya melakukan pemeriksaan awal terlebih dahulu. Sementara baik perempuan yang ditemukan ada narkoba maupun tiga pelaku hasil pengembangan lain tetap berada di rutan.
"Tidak dipindahkan ke Polres Siak karena butuh administrasi, makanya kita kembalikan ke rutan dulu," jelasnya. Diduga setelah adanya kejadian penemuan narkoba itu terjadi perlakuan tidak baik dari petugas rutan ke warga binaan.
Salah seorang warga binaan, Sudanto ketika ditanya ANTARA mengaku bahwa pegawai rutan datang ke sel tahanan tiga warga binaan yang diduga terlibat narkoba itu lalu melakukan tindakan kekerasan. Mengetahui hal itu, warga binaan lainnya marah dan dengan spontan banyak mendobrak pintu sel masing-masing. Pintu sel akhirnya jebol dan hancur oleh para tahanan hingga semuanya bisa keluar dari sel. Kekacauan pun tak terhindarkan hingga terjadi keributan yang berujung pada pembakaran rutan.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.