ANIES - SANDI MERASA BAHAGIA,JENAZAH NENEK YANG MEMILIH AHOK TIDAK DI SHOLATKAN

Pada tanggal 7 maret kemarin telah meninggal dunia nenek bernama hindun,usia 78 tahun berdomisili dibilangan Karet Kuningan.semoga amal ibadahnya diterima allah swt.

Disaat sedang berduka karena ditinggalkan oleh orangtua mereka.duka itu malah bertambah saat jenazah ibu Hindun ini ditolak di sholatkan oleh pihak masjid dengan alasan karena beliau adalah pendukung Ahok.

Jenazah almarhum akhirnya terpaksa disholatkan pihak keluarga dikediamanbya karena ditolak di musola milik pak RT,karena pak RT adalah pendukung setia Anies - Sandi.

Penolakan memandikan dan Sholatkan jenazah yang muncul dari kubu Anies _ sandi ini  hanya untuk memuaskan syahwat kekuasaan dari paslon no 2 yang selalu menjual sentimen agama demi meraih kursi Gubernur DKI.

Secara terang-terangan kubu Anies - Sandi selalu mengintimidasi warga dengan sentimen keagamaan yang cenderung kebablasan,bahkan sudah di protes oleh kalangan ulama bahwa hal tersebut tidai bisa diteruskan.

Ternyata semua abai akan hal itu.nafsu berkuasa sudah menutup logika dan keimanan bahwa orang yang sudah mati tidak ada hubungan nya dengan masalah politik.Bahkan istri Sandi juga ikut menyebarkan kebencian itu berharap agar sang suami mendapatkan kekuasaan.

Memang sudah banyak spanduk yang dibongkar,namum akal untuk menjadikan kendaraan politik Anies - Sandi para pendukung melibatkan masjid-masjid untuk tidak menerima jenazah pendukung Ahok.

Namum,Pemprov DKI dan beberapa ormas seperti NU,siap mengurus jenazah yang ditolak karena mendukung Ahok - Djarot.

Sampai Saat ini belum ada klarifikasi dari pihak Anies maupun Sandi tentang perihal yang dilakukan oleh pendukungnya.

Tapi dengan semua ini warga tidak akan gampang ter-provokasi,bahkan keluarga besar ibu Hindun dengan tegas mengatakan meskipun dengan peristiwa ini,mereka tidak akan pindah haluan dan tetap akan mendukung Ahok - Djarot.