Berdasarkan survei Bank Indonesia, inflasi dalam perekonomian terbesar di Asia Tenggara mencapai 0,18 persen bulan ke bulan,dalam dua minggu pertama Maret.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengatakan itu sedikit khawatir tentang dampak dari tarif listrik yang lebih tinggi pada kecepatan inflasi bangsa Maret 2017 karena pemerintah menerapkan tahap kedua dari kenaikan program tarif listrik bertahap untuk pelanggan rumah tangga 900-VA. perusahaan listrik milik negara di
Indonesia Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutuskan untuk menaikkan harga listrik untuk rumah tangga 900-VA tiga kali tahun ini untuk memotong subsidi energi dan memastikan bahwa subsidi ini memang disalurkan kepada orang yang tepat.
Namun, dengan Bank Indonesia sekarang menyarankan bahwa inflasi dapat meringankan sedikit di bulan Maret dari 3,83 persen pada bulan Februari 2017 diperkirakan 3,81 persen pada bulan Maret, tampaknya seperti bank sentral tidak khawatir lagi tentang inflasi tekanan di sisa bulan Maret. Sementara itu, dengan pengecualian dari cabai, harga pangan berada di bawah kendali.
Dalam periode Januari-Februari 2017 harga listrik untuk rumah tangga 900-VA naik 31 persen. Pada fase kedua program ini, pada bulan Maret 2017, harga dibesarkan oleh 32,7 persen. Terakhir, di Mei-Juni periode 2017 harga listrik akan meningkat 42,9 persen. Setelah itu, mulai 1 Juli 2017, 900-VA pelanggan kelompok ini akan dikenakan skema tarif listrik auto-disesuaikan seperti 12 kelompok pelanggan non-subsidi lainnya.
Bank Indonesia masih yakin bahwa pada akhir 2017 inflasi Indonesia akan jatuh nyaman dalam kisaran target dari 3 - 5 persen.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.