0

Pemerintah Indonesia telah setuju untuk menjadi tuan rumah bagi Institut perdamaian dan Rekonsiliasai ASEAN sekaligus memberikan sebuah keistimewaan, serta kekebalan untuk lembaga itu
Dengan persetujuan ini, maka AIPR akan dapat mulai menjalankan mandat nya
untuk menjadi sebuah instrumen dalam sistem pemeliharaan perdamaian di
ASEAN, penandatanganan persetujuan itu di lakukan di Gedung Pancasila
Kementerian luar negeri RI oleh Direktur Jenderal bekerja sama Asean Kemlu RI
Jose Tavares sebagai wakil dari pemerintah Indonesia dan Direktur AIPR
Duta Besar Rezlan Ishar Jenie pada hari selasa lalu
“ sebagai institusi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas rekonsiliasi
konflik ASEAN, saya yakin AIPR akan memberikan konstribusi penting dalam
memperkuat keamanan politik di ASEAN Melalui penelitian yang berwawasan “
Ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, “ AIPR diharapkan untuk membantu
negara anggota ASEAN dalam menghadapi tantangan terhadap kedamaian
stabilitas, bagaimana menjaga ekosistem perdamaian
Stabilitas dan kemakmuran di kawasan kita “ ucap nya, selain dirinya setuju
untuk menjadi tuan rumah bagi AIPR, pemerintah Indonesia juga telah
memfasilitasi pendanaan AIPR untuk tiga tahun kedepan
Menlu Retno mengatakan penandatanganan kesepakatan ini juga untuk
menunjukkan sebuah komitmen Indonesia untuk mengingatkan
pembangunan kapasitas ASEAN dan memperluas tujuan strategis nya yang baik
Didunia maupun kawasan, AIPR merupakan sebuah institut yang diprakarsai
oleh Indonesia pada masa keketuannya pada 2011, institut ini dibentuk untuk
menjadi entitas ASEAN yang khusus bergerak dalam kegiatan penelitian

Mengenai perdamaian manajemen konflik dan rekonsiliasi, di masa mendatang
AIPR diharapkan dapat memainkan peran penting dalam upaya perdamaian di
ASEAN dengan cara memberikan rekomendasikan solusi yang cukup komprehensif

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top