0

Sejak 5 hari yang lalu sampai hari ini sudah hampir 100 ton ikan nila yang mati di keramba jaring apung [KJA] Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Mati nya ikan di danau Maninjau akibat banyak nya pencemaran

Yang terjadi didasar danau tersebut, “ seluruh keramba ikan di danau ini pada mati semua, ada 18 ribu keramba padahal kita sudah meminta kepada semua masyarakat dan pengusaha ikan untuk berhenti sementara, sampai benar benar


Air yang berada di danau maninjau ini bersih “ ucap Dinas perikanan dan ketahanan pangan [DPKP] kabupaten agam, penyebab dari kematian ikan ikan ini karena pencemaran mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, pakan ikan

Ikan mati juga sebelum nya dibiarkan mengendap ke dasar danau, “ pengusaha ikan membiarkan ikan mati didalam danau sehingga ikan ikan tersebut mengendap sampai terbawa ke pinggir danau tersebut

Hingga saat ini dasar danau itu seperti kapur putih, kalau sudah terjadi perubahan cuaca dasar danau itu balik ke atas dan itu membuat ikan mati semua “ ucap nya tersebut

Hermanto sebenar nya pemilik keramba jaring apung ini, bukan masyarakat, akan tetapi para cukong pakan ikan yang membuka usaha itu, sedangkan masyarakat setempat hanya sebagai pekerja nya saja



“ seharus nya masalah ini yang bertanggung jawab adalah para pengusaha ikan tapi itu tidak terjadi, kita sudah berkali kali melakukan soasialisasi namun itu akan terus dilakukan secara bertahap “


Saat ini upaya yang dilakukan baru memantai sambil melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait, apakah ikan ini dibersihkan atau ditaruh diatas danau itu saja, Hermanto mengatakan bahwa betul betul bersih dasar itu harus berhenti

Sementara itu 100 ton ikan yang mati itu dijual dengan harga diskon dimana dengan 1 kilogram ikan nila berarti jumlah kerugian yang di alami pengusaha KJA itu sekitar Rp 1,5 miliar

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top