UTANG ASING PEMERINTAH RI INI AKAN MENGKHAWATIRKAN
Dani Setiawan yang selaku Ketua Koalisi Anti utang (KAU) telah menyatakan kalau angka dari Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia saat ini telah mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari data Bank Indonesia yang telah mencatat kalau pada akhir Oktober 2017 ini, utang luar negeri Indonesia adalah USD 341,5 miliar.
Angka yang ada ini tumbuh sebesar 4,8% secara tahun ke tahun. Utang pemerintah ini pun telah mencapai USD 169,784 miliar. Angka yang ada ini terbilang sudah cukup besar, yaitu Rp 2.300an triliun. Dani pun mengaku kalau dengan banyaknya utang yang dimiliki oleh pihak pemerintah, Maka pembayaran yang dilakukan juga semakin besar.
Ia juga mengaku kalau anggaran pembayaran utang saat ini memakan porsi yang sangatlah besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembayaran ini sekitar Rp 400 triliun alokasi anggaran yang telah digunakan untuk membayar cicilan pokok dan juga bunga utang dalam dan juga luar negeri pada setiap tahunnya.
Dengan banyaknya utang, Maka porsi anggaran juga menjadi terkuras. Contoh lain seperti anggaran untuk program pengentasan kemiskinan dan juga kesejahteraan masyarakat. Dengan banyaknya pemerintah membayar utang ini, Maka pemerintah juga harus mengorbankan alokasi untuk anggaran lain seperti kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, pembangunan pedesaan dan juga infranstuktur lainnya.
Angka yang ada ini tumbuh sebesar 4,8% secara tahun ke tahun. Utang pemerintah ini pun telah mencapai USD 169,784 miliar. Angka yang ada ini terbilang sudah cukup besar, yaitu Rp 2.300an triliun. Dani pun mengaku kalau dengan banyaknya utang yang dimiliki oleh pihak pemerintah, Maka pembayaran yang dilakukan juga semakin besar.
Ia juga mengaku kalau anggaran pembayaran utang saat ini memakan porsi yang sangatlah besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembayaran ini sekitar Rp 400 triliun alokasi anggaran yang telah digunakan untuk membayar cicilan pokok dan juga bunga utang dalam dan juga luar negeri pada setiap tahunnya.
Dengan banyaknya utang, Maka porsi anggaran juga menjadi terkuras. Contoh lain seperti anggaran untuk program pengentasan kemiskinan dan juga kesejahteraan masyarakat. Dengan banyaknya pemerintah membayar utang ini, Maka pemerintah juga harus mengorbankan alokasi untuk anggaran lain seperti kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, pembangunan pedesaan dan juga infranstuktur lainnya.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.