5 RIBU ORANG AKAN MELAKUKAN AKSI BELA BANGSA DI YOGYAKARTA
Sebanyak 5.000 orang dari Yogyakarta dan Jawa Tengah diperkirakan menghadiri rapat umum yang disebut Aksi Bela Bangsa (bertindak membela bangsa) di Yogyakarta titik nol kilometer pada 1 Juni untuk memperingati lahirnya ideologi negara Pancasila. Kabarnya, mantan ketua MPR Amien Rais tidak akan hadir.
"Kami akan mengerahkan 700 petugas keamanan dan 300 petugas kebersihan untuk menjaga agar acara berjalan lancar, teratur, dan bersih," kata koordinator Aksi Bela Bangsa, Dwi Kuswantoro, dalam konferensi pers, Yogyakarta, 30 Mei.
Rally baru-baru ini menjadi pembicaraan publik di media sosial karena mengangkat tema # 2019GantiPresiden (perubahan presiden pada 2019 hashtag) dan berencana menghadirkan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Dwi menyebut reli itu dikeluarkan sebagai aksi negatif yang bertentangan dengan Pancasila. Bahkan ada saran untuk menghindari titik nol kilometer karena tindakan lain yang diprakarsai oleh contra-group Aliansi Masyarakat Yogyakarta akan diadakan pada saat yang bersamaan.
Menurut Dwi, unjuk rasa ini bertujuan untuk mengkritik pemerintah yang dianggap tidak menjalankan amanat Pancasila yang merupakan keadilan sosial bagi seluruh warga negara Indonesia.
“Negara ini memiliki banyak masalah; Ketimpangan dan kemiskinan membuat bangsa ini jauh dari keadilan sosial. Kami ingin membawa kembali Pancasila sebagai jiwanya melalui perubahan pemimpin nasional, ”katanya, seraya menambahkan bahwa aksi tersebut diprakarsai oleh orang-orang Yogyakarta yang khawatir terhadap manajemen negara; bukan orang atau partai politik tertentu.
“Kami menyesalkan ada framing media yang mengatakan Aksi Bela Bangsa diprakarsai oleh tokoh tertentu termasuk Amien Rais. Ini tidak dipimpin oleh Amien Rais, ”kata Dwi.
"Kami akan mengerahkan 700 petugas keamanan dan 300 petugas kebersihan untuk menjaga agar acara berjalan lancar, teratur, dan bersih," kata koordinator Aksi Bela Bangsa, Dwi Kuswantoro, dalam konferensi pers, Yogyakarta, 30 Mei.
Rally baru-baru ini menjadi pembicaraan publik di media sosial karena mengangkat tema # 2019GantiPresiden (perubahan presiden pada 2019 hashtag) dan berencana menghadirkan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.
Dwi menyebut reli itu dikeluarkan sebagai aksi negatif yang bertentangan dengan Pancasila. Bahkan ada saran untuk menghindari titik nol kilometer karena tindakan lain yang diprakarsai oleh contra-group Aliansi Masyarakat Yogyakarta akan diadakan pada saat yang bersamaan.
Menurut Dwi, unjuk rasa ini bertujuan untuk mengkritik pemerintah yang dianggap tidak menjalankan amanat Pancasila yang merupakan keadilan sosial bagi seluruh warga negara Indonesia.
“Negara ini memiliki banyak masalah; Ketimpangan dan kemiskinan membuat bangsa ini jauh dari keadilan sosial. Kami ingin membawa kembali Pancasila sebagai jiwanya melalui perubahan pemimpin nasional, ”katanya, seraya menambahkan bahwa aksi tersebut diprakarsai oleh orang-orang Yogyakarta yang khawatir terhadap manajemen negara; bukan orang atau partai politik tertentu.
“Kami menyesalkan ada framing media yang mengatakan Aksi Bela Bangsa diprakarsai oleh tokoh tertentu termasuk Amien Rais. Ini tidak dipimpin oleh Amien Rais, ”kata Dwi.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.