HANYA DENGAN MAKANAN BRIPKA IWAN BERHASIL DIBEBASKAN DARI AKSI PENYANDRAAN
Bripka Iwan Sarjana yang menjadi korban penyanderaan oleh narapidana teroris di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, berhasil dibebaskan oleh pihak kepolisian. Setelah sekitar 24 jam lebih disandera Tim negosiator berhasil menukar nya dengan makanan demi melepaskan Bripka Iwan.
" Pembebasan sesuai dengan negosiasi yang dilakukan. Para narapidana teroris meminta makanan, dan kami membujuknya, dan pada akhirnya mereka mau membebaskan," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di RS. Mako Brimob, Depok, yang ditemui pada hari Kamis 10 Mei 2018.
Walaupun berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat, Bripka Iwan juga mengalami luka-luka. Pada wajah Bripka Iwan terlihat banyak luka lebam dan juga pada tubuh nya. Dan untuk saat ini Bripka Iwan sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
" Proses pembebasannnya selama satu jam, sekitar pukul 12.00 WIB, dan saat ini sudah di bawa ke Rumah Sakit Polri untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut," jelasnya.
Namun Setyo tidak menjelaskan lebih jelas lagi tentang sandera yang lainnya yang masih berada di dalam rutan. Pihak kepolisian juga memastikan untuk kondisi Mako Brimob sudah kembali kondusif.
" Polri masih mengembangkan situasi, dan negosiasi lain yang masih terus kita lakukan karena di dalam masih banyak senjata yang digunakan oleh para narapidana," kata Setyo.
Wakapolri Komjen Syafruddin juga memberikan informasi yang sama, jika kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, saat ini sudah berakhir. Peristiwa tersebut terjadi selama 36 jam dan bisa di hentikan sekitar pukul 07.15 WIB. " Bersyukur sekali kami bisa menanggulangi dengan meminimize korban. Operasi berhenti sekitar pukul 07.15 WIB pagi tadi," kata Wakapolri pada saat jumpa pers yang diselenggarakan di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, hari Kamis 10 Mei 2018.
Syafruddin mengatakan jika ada 156 narapidana yang menyerahkan diri, dan saat ini sedang dalam proses sterilisasi, dan sebelum sempat terjadi ledakan sebanyak 6 kali di sekitar lokasi kejadian. Syafruddin menjelaskan jika ledakan tersebut bagian dari proses strerilisasi.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.