0
DEMOKRASI YANG MENYUDUTKAN JOKOWI

 Belakangan ini Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia mengaku mendapat banyaknya keluhan dari berbagia lapisan masyarakat. Diantaranya masalah demokrasi yang dinilai terlalu bebas atau bisa dikatakan kebablasan,dimana hal ini juga diamini oleh jokowi langsung.

Jokowi menuturkan,, demokrasi politik indonesia membuka peluang besar terjadinya artikulasi politik yang ekstrem,seperti liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, terorisme dan juga ajaran yang bertentangan dengan ideologi Indonesia.

" sekarangb ini bertebaran kebencian, fitnah, saling memamki, menghujat, dan berbohong. kalau diteruskan seperti ini bisa membuat negara ini terpecah belah,' ujar Jokowi

Rupanya ucapan Jokowi menjadi kritikan pedas bagi pemerintahan. Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR menilai jokowi salh kaprah menilai arti dari demokrasi.

Mantan aktivis KAMMI ini menjelaskan, demokrasi memiliki dua sudut pandang yakni dari segi kebebasan dan hukum. Bagi fahri pernyataan jokowi itu lebih berakaitan dengan hukumk dengan realitas penegakan hukum di Indonesia saat ini.

Fahri menyarankan, Jokowi untuk tidak mengelug namun mengevaluasi diri. Sejauh ini masyarakat belum menerima perlakuan hukum yang yang layak sampai saat ini. Salah satu contoh ulah para ulama belakangan ini dimana para ulama hanya menyampaikan aspirasi soal penegakan keadialn

Fahri menambahkan, pemerintah memiliki tugas untuk mengawal penegakan hukum yang adil bagi warga negaranya. Dengan demikian demokrasi tidak bisa disalahkan karena kebablsan yang dimaksud prihal penegakan hukum.

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top