Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersenyum ketika melayani Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di zona demiliterisasi Minggu (30/6). Karena pertemuan yang berlangsung singkat itu, Trump menjadi presiden aktif yang pertama menginjakkan kakinya di wilayah Korut.
“Saya tidak menyangka bisa bertemu dengan anda di tempat ini,”kata Kim ketika Trump mendekatinya, di mana setelah itu Trump berjalan 20 langkah ke wilayah Negara komunis itu. Dalam pertemuan yang kemudian di selenggarakan di Panmunjom, Korea Selatan (Korsel), Kim mengatakan dia sangat terkejut ketika Trump menawarkan untuk bertemu melalui Twitter.
Sebelum nya Trump juga melontarkan kicauan di mana dia mengajak Kim untuk bertemu ketika menghadiri KTT G-20 yang di gelar di Osaka, Jepang, 28-28 Juni kemarin.”Saya baru bisa menerima tawaran anda di sore harinya. Saya ingin bertemu anda terutama bagi dua Korea, tempat ini merupakan bagian dari sejarah kelam di masa lalu,”kata Kim.
“Saya yakin, pertemuan ini bakal memberikan pengaruh positif dalam seluruh diskusi kita di masa depan,”lanjut pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu. Trump kemudian menyatakan adalah sebuah kehormatan dan kebanggaan besar bagi nya karena menjadi presiden AS yang pertama menginjakkan kaki di Korut.
Sejak era Ronald Reagan, setiap Presiden AS sudah menjejakkan kaki nya di garis gencatan senjata sepanjang 248 km itu, kecuali George HW Bush yang melanjutkan nya saat jadi wakil Reagan. Zona demiliterisasi (DMZ) merupakan garis pembatas dengan penjagaan terketat di dunia di mana kadang konflik kecil yang melibatkan baku tembak.
Dalam pertemuan itu, Kim dan Trump sepakat untuk melanjutkan kembali pembicaraan terkait denuklirisasi yang sempat kolaps ketika Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari lalu.”Kami tidak ingin terlalu terburu-buru. Kami ingin melakukan nya dengan benar,”tegas Trump seraya berkat, sanksi ekonomi bagi Korut masih tetap di berlakukan.
Trump berujar sejak pertemuan pertama dengan Kim pada Juni 2018 di Singapura, kawasan DMZ kini sudah tidak berbahaya lagi.”Semua berjalan baik. Paparnya. Dia juga memuji keputusan Kim yang menemuinya, termasukmenyalami pasukan Korsel dan AS yang berjaga di garis pembatas sejak Perang Korea 1950-1953 itu.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.