Pekan lalu, Tokopedia resmi memberhentikan beberapa oknum karyawannya karena terlibat fraud dalam gelaran flash sale dalam menyambut ulang tahun Tokopedia ke-9
Kasus yang dialami oleh Tokopedia kemaren, dikarenakan dianalogikannya seperti toko offline yang sedang menggelar program diskon. Kemudian, dari satu juga produk yang didiskon terebut 49 buah item yang telah dibeli oleh oknum karyawannya dengan cara yang tidak benar. Tokopedia juga kemudian mengambil tindakan tegas yang akan hal ini.
Hasil audit internal perusahaan membuktikan ada beberapa oknum karyawan terbukti melakukan pelanggaran transaksi terhadap 49 buah produk dari kampanye promosi Tokopedia.
Menanggapai hal ini, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung juga menjelaskan, fraud internal merupakan risiko yang tak terhindarkan oleh semua perusahaan mana pun.
"Kecurangan oleh oknum internal yang tidak bertanggung jawab lumrah yang terjadi dari waktu ke waktu, baik di bisnis online maupun offlline, bahkan di industri-industri yang regulasinya secara ketat," ujar Untung.
Untung mengungkapkan bahwa sikap perusahaan terhadap internal fraud ini memang berbeda-beda.
"Ada yang mungkin memilih dia, ada juga yang mengambil tindakan tegas, seoerti yang dilakukan oleh pihak Tokopedia. Pastinya ini pilihan yang sulit, apalagi sebenarnya dari jumlah barangnya yang kecil sekali. Tokopedia bisa saja memilih diam supaya tidak menimbulkan pemberitaan," tuturnya.
Menurut Untung, justru hal ini membuktikan komitmen Tokopedia untuk melindungi kepentingan konsumen. Sekaligus menjaga kepercayaan dari masyarakat.
Sementara itu, dirinya juga menyebutkan bahwa ini bukan yang pertama kalinya kasus fraud di startup menarik perhatian publik.
Sebelumnya, masyarakat sempat di heboh kan dengan pemberitaan mengenai Grab yang melaporkan karyawan yang melakukan internal hinggal Rp 1 Milliar, penangkapan order fiktif driver GO-JEL, atau kasus pesanan IPhone di Lazada yang telah ditukar dengan sabun.
"Lewat teknologi, justru masalah-masalah tersebut bisa lebih mudah terungkap dan dikelola dengan baik. Yang juga penting, harusnya kejadian ini memberikan efek jera bagi oknum tidak bertanggung jawab, bukan malah perusahaan yang terkait. Jangan sampai ketikan nanti ada kejadian serupa, pelaku startup jadi malah enggan untuk melaporkan," ujar Untung.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya yang telah dilansir dari akun instagramnya mengungkapkan, intergritas adalah hal yang terpenting untuk Tokopedia.
"Memang jumlahnya sangat kecil sekali dibanding puluhan juta produk yang terjual setiap bulannya, namun bagi kami ini bukan persoalan yang seberapa kecil pelanggannya. Untuk pelanggaran sekecil apapun, ini adalah masa lah kegagalan intergritas dalam menjaga titipan kepercayaan yang diberikan kepada Tokopedia," tulis Wiliam.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.