0



Timnas Tennis indonesia ini terpakasa tidak menempati Wisma Atlet di Jakabaring Sprots City Complex, Palembang, karena banyak kuota pemain Asian Games 2018.

Pantitia pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) pun menempatan tim tenis indonesia di sebuah hotel untuk menginap.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawan Tennis Indonesia (PP Pelti), Rildo Ananda Anwar kemudian juga memuji respons cepat dari INASGOC.

"Tidak ada masalah jika tim tennis indonesia tidak menginap di Athlete Village serta mendahulukan atlet dari negara lain. Dan saya rasa itu keputusan yang tepat serta saya ucapkan terima kasih kepada INASGOC," kata Rildo Anada Anwar dalam sebuah siaran pers yang diterima oleh BolaSport.com.

Munurut Rildo, PP Pelti ini telah mengantisipasi akan terjadi over untuk kuota Athlete Village dengan menyiapkan wisma serta juga hotel yang menampung para tim tennis indonesia.

"Kami pun sudan menyiapkan Wisma, tetapi Inasgoc juga telah menyediakan hotel untuk menampung Tim Tennis Indonesia. Itu kan lebih baik dan juga nyaman bagi petennis Indonesia," ujar Rildo.

Hal itu juga senada dengan dilontarkan kepada Manager Tim Tennis Indonesia, Deddy Prasetyo.

"Ya, mereka sudah nyaman berada di hotel yang diberikan dari Inasgoc," ujar Deddy.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tim Tennis indonesia ini bisa menggunakan Athlete Village dua hari sebelum pertandingan.

Tadinya, Christoper Rungkat dkk yang datang lebih awal hanya tinggal memanfaatkan fasilitas hotel yang disediakan oleh PP Pelti.

Menjelang masuknya Athlete Village, kata Deddy Prasetyo, tim tennis indonesia diajak rapat oleh pengelola Athlete Village yang menjelaskan tentang kondisi okupansi yang sudah kelebihan kuota.

"Inasgoc telah memberi beberapa opsi untuk Tim Indonesia yang tidak bisa masuk ke Athlete Village yang di antaranya hanya menggunakan akomodasi hotel diluar," ujar Deddy Prasetyo.

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top