Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut-sebut bakal bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ahok akan masuk ke partai berlambang banteng moncong putih itu selepas bebas dari penjara.
Terpidana penista agama itu dihukum 2 tahun penjara. Ahok mendekam di balik jeruji besi sejak Mei 2017. Dia diprediksi bisa bebas murni pada akhir Januari 2019, jika kembali mendapat remisi pada Hari Raya Natal, 25 Desember 2018.
Rencana Ahok berlabuh ke partai besutan Megawati Soekarnoputri itu pertama kali disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Menurut Djarot, Ahok bakal bergabung ke PDIP bila kembali terjun ke dunia politik.
BACA JUGA : BERIKUT INI DERETAN FITUR BARU WHATSAPP SETELAH DI PERBAHARUI
Sebuah wacana bakal bergabungnya Ahok dengan PDIP langsung mendapat sebuah tanggapan sejumlah politisi, PDIP membuka pintu bagi Ahok maupun pihak pihak lain yang ingin bergabung. Pengamat politik Universitas Padjadjaran Idil Akbar tidak kaget dengan rencana Ahok bakal gabung
Ke PDIP seperti yang disampaikan oleh Djarot, Mnatan wakil gubernur DKI Jakarta Idi. Idil menilai Ahok dengan PDIP telah memiliki sebuah hubungan emosional sejak Pilgub DKI 2012. Saat itu PDIP bersama Gerindra mengusung Pasangan Joko Widodo - Ahok pasangan Jokowi pun
Mampu unggul dari petahana. Kemudian pada Pilgub DKI 2017 Ahok kembali diusung PDIP kala itu Ahok maju sebagai calon Gubernur bersama Djarot. Jauh sebelumnya Ahok telah malang melintang disejumlah partai politik. Dia pernah berkarier partai perhimpunan Indonesia baru, Sebagai ketua
Cabang kabupaten Belitung Timur. Ahok pun berhasil duduk dianggota DPRD Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2004 - 2009. Belum selesai masa tugasnya. Ahok maju sebagai calon bupati Belitung Timur pada tahun 2005 Pada waktu itu dirinya berpasangan dengan Khairul Effendi.
Ahok menang. Baru setahun menjabat, Ahok mengundurkan diri untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007, Namun Ahok kandas. Selang dua tahun kemudian dia memutuskan untuk maju sebagai calon Legislatif anggota DPR 2009 - 2014. Melalui Golkar, pria kelahiran 29 Juni 1966 itu berhasil
Duduk sebagai Wakil Rakyat di senayan dari daerah pemilihan Bangka Belitung tersebut. Dari Golkar Ahok kemudian bergabung ke partai Gerindra besutan Prabowo Subianto. Bergabungnya Ahok ke Gerindra tak terlepas dari kepentingan mengikuti Pilgub DKI bersama Jokowi
BACA JUGA : BERIKUT INI BENTUK BENTUK INTELIJEN TERKUAT DI DUNIA
Namun menjelang pelantikan Jokowi, yang terpilih sebagai Presiden 2014 - 2019 Ahok sempat cekcok dengan Gerindra. AHok tidak sepakat dengan usulan Gerindra yang ingin pemilihan kepala daerah dipilih oleh DPRD yang ramai pada medio september 2014 lalu. Atas perbedaan pandangan itu
Ahok akhirnya memutuskan untuk keluar dari Gerindra. Dia sempat menjabat sebagai ketua dewan pimpinan pusat bidang politik gerindra. Sejak saat itu Ahok tidak memiliki partai politik sampai bertarung kembali Di Pilgub DKI 2017 lalu
Idil juga mengatakan Ahok bisa terlibat langsung dalam kontestasi Pilpres 2019. Bila benar bisa bebas murni pada akhir Januari 2019 mendatang. Ada waktu sekitar 3 bulan bagi Ahok untuk aktif mengampanyekan pasangan Jokowi - Ma'ruf yang turut diusung PDIP.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.