Kementerian pertanian mengandalkan para petani champion dalam upaya menjaga pasokan dan harga pangan strategis terutama menjelang perayaan hari besar keagamaan. Salah satu contoh komoditas yang tidak pernah luput dari perhatian kementerian pertanian adalah Cabai.
Kementan selama ini dapat menjaga sebuah kestabilan pasokan cabai karena menetapkan strategi pengaturan tanam antara sentra produksi dengan stratego ini harga cabai pun turut terkendali. Mardiyah Hayati sendiri memimpin pertemuan koordinasi pasokan cabai menjelang Natal dan tahun
BACA JUGA : PERESMIAN PATUNG DI INDIA DAN MELENGSERKAN POSISI PATUNG GWK YANG DIMILIKI INDONESIA
Baru 2019 di Yogyakarta, Pertemuan ini dihadiri para petani maju serta petugas pembina dari 24 dinas pertanian di kabupaten / kota sentra produksi utama cabai di Indonesia. Petani champion merupakan istilah untuk menyebut petani maju yang dikoordinasikan oleh kementerian
Pertanian bersama Dinas pertanian untuk menjadi lokomotif penggerak bagi petani lain didaerahnya. Para petani champion akan menjadi aktor penting dalam mengkordinasikan anggotanya dalam mengatur pola tanam yang hebat. kementerian pertanian merilis data potensi produksi cabe rawit pada
November 2018 mendatang mencapai 12.000 ton dan Desember sebesar 8.000 ton. Sementara untuk cabe besar potensi produksi bulan November 2018 mencapai 10.000 ton dan Desember 11.000 ton, panen cabai periode November dan Desember tersebar di 29 kabupaten mulai dari ujung timur nusa tenggara, Pulau Jawa sampai Sumatera bagian selatan.
Sementara itu Ketua Asosiasi champion cabai Indonesia Tunov Mondro Atmojo menegaskan bahwa para champion siap mendukung upaya mengamankan stok cabai nasional. Menurut dia petani menjadi anggota kelompok tani yang rata rata nya sudah mampu memasok pasar secara kontinyu karena produksi
Antara sentra sudah diatur sedemikian rupa. Pernyataan senada diungkapkan oleh Krisdianto, petani champion asal banyuwangi yang mengaku rutin memasok cabai ke bali dan pasar induk kramat jati jakat setiap harinya. Dia menjelaskan para petani di Banyuwangi sudah menerapkan pola produksi
Cabai. Tata kawasan cabai juga diatur, utamanya di kecamatan wongsorejo dan kawasan selatan banyuwangi. Saat ini harga cabe rawit merah di pasaran Rp 18.500 hingga Rp 21.000 per kilogram. Sementara cabe merah keriting Rp 26.400 hingga Rp 30.800 per kilogram.
Sedangkan Harga cabe merah besar dikisaran Rp 20.800 hingga Rp 27.000 per kilogramnya. Sementara itu Direktur Sayuran dan Tnaman obat ditjen hortikultura prihasto setyanto sangat optimis sekali pemasok dan cabai menghadapi Natal dan Tahun Baru 2019 akan lebih terjaga lagi.
BACA JUGA : INI DIA SOSOK PENGGANTI DARI WAKIL DPR RI TAUFIK KURNIAWAN
Dia pun mengapresiasikan kesiapan para petani cabai dan petugas dinas di 24 kabupaten dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru. Direktur perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf juga meminta agar para petani cabai bisa menggunakan teknik pengendalian organisme pengganggu tanaman yang ramah
Lingkungan denganc ara menggalakkan penggunaan pestisida nabati, likat kuning, atraktan dan tanaman pembatas seperti bunga matahari, Tagetes, Kenikir dan jagung.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.