Tujuh belas tahun lalu sebuah Pemutar Musik Portabel tanpa kaset dan CD pertama diperkenalkan ke dunia. Pemutar musik bernama iPod itu sempat ‘meledak’ di pasaran pada masa keemasannya.
Selain menjadi pemutar musik portabel tanpa kaset dan CD, iPod juga memiliki satu hal lain yang membuatnya dilirik begitu banyak orang. Satu hal pembeda itu adalah earphone berwarna putih milik iPod.
Terobosan itu sukses mencuri perhatian pengguna pemutar musik portabel. Berdasarkan artikel dari laman Business Insider, Rabu (1/6/2016), pada masa itu kebanyakan pemutar musik memiliki earphone berwarna hitam. Kehadiran earphone putih milik iPod tentunya menjadi hal yang baru dan berbeda.
Belajar dari kisah sukses iPod, ternyata untuk menjadi kreatif tidak selalu rumit dan sulit. Kunci untuk bisa menjadi kreatif ternyata cukup sederhana.
Menurut Joshua Sudihman, seorang Managing Director Kanekin Group, hal yang membuat seseorang dianggap kreatif adalah orang tersebut melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
BACA JUGA : "Kedatangan" Meghan Markle, Mengubah Hubungan Pangeran William dan Harry
Bagi Joshua, menjadi kreatif tidak selamanya harus memunculkan ide atau gagasan yang benar-benar baru. Memunculkan ide kreatif bisa dilakukan mulai dari menciptakan sesuatu yang baru atau inovasi dari hal yang sudah ada, seperti yang dilakukan oleh iPod.
Sebab, untuk menjadi kreatif tidak selalu memerlukan banyak hal. Terkadang dengan satu hal kecil sudah bisa menciptakan sesuatu yang baru dan membuat perbedaan.
Di sisi lain, ketika sudah memiliki ide atau gagasan kreatif, hal yang menjadi tantangan selanjutnya adalah menyampaikan ide kreatif itu kepada orang lain. Sering kali, seseorang terpaksa membuang ide kreatifnya karena tidak diterima atau dipercaya oleh orang lain.
Namun, Joshua mengingatkan, bahwa hal itu bukanlah masalah besar. Baginya, sang pemilik ide harus menjadi orang pertama yang yakin dengan ide kreatifnya sendiri.
“Walaupun ketika pertama kali ide itu disampaikan dan tidak ada yang suka, kita harus yakin dengan ide kreatif kita sendiri dulu. Baru orang lain bisa yakin juga dengan ide yang kita miliki,” ucap Joshua.
Setelah yakin dengan ide dan gagasan sendiri, lanjut Joshua, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah memperjuangkan ide dan gagasan kreatif tersebut hingga orang lain bisa memahami dan menerimanya juga.
“Kalau sudah yakin, tapi tidak diperjuangkan itu percuma saja,” ujar Joshua dalam workshop Creative Idea di Bentara Budaya Jakarta, Sabtu (27/10/2018).
Dia juga mengatakan, memang butuh waktu bagi seseorang untuk menerima dan setuju dengan ide dan gagasan dari orang lain. Baginya hal paling utama yang harus dilakukan adalah setuju dengan diri sendiri.
BACA JUGA : Koleksi Terbaru Ini Sejauh Mata Memandang Memang Terinspirasi oleh Dongeng Timun Mas
Joshua juga mengatakan untuk menjadi sosok yang kreatif dan berbeda tidak memerlukan sesuatu yang besar. Menurutnya, cukup temukan satu hal yang membuat Anda berbeda dengan orang lain.
“Tidak usah hal besar, hal kecil pun cukup. Hal tersebut yang akan membuat Anda berbeda dari yang lain,” pesan Joshua kepada 40 orang mahasiswa peserta workshop Creative Idea.
Para mahasiswa tersebut merupakan para penerima Beasiswa Juara. Program beasiswa ini merupakan kerja sama harian Kompas dengan Avian Brands dalam mewujudkan komitmen mereka untuk memajukan pendidikan Indonesia.
Program ini juga berinisiatif untuk membangkitkan motivasi mahasiswa agar menjadi generasi muda yang berkualitas, berprestasi, dan berguna bagi bangsa. Untuk itu, beasiswa ini juga hadir dengan beberapa rangkaian program. Salah satunya adalah workshop “Creative Idea” bersama Joshua Suhidman.
Singkatnya, setelah mengetahui kunci menjadi kreatif para mahasiswa dapat menelurkan berbagai ide serta gagasan kreatif di masa depan untuk mendukung karir mereka.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.