
yang berjumlah Rp 4.363 Triliun, dengan demikian rasio utang Indonesia sampai
Agustus akan tembus sekitar 30,31 persen, Direktur jenderal pengelolaan
pembiayaan dan resiko
mengalami kenaikan salah satu nya dikarenakan faktor dari eksternal seperti
penurunan nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lainnya terutama
pada Dollar AS
dibandingkan dengan SBN yang berdenominasi valuta asing, dengan demikian
resiko fluktuasi nilai Rupiah terhadap posisi utang pemerintah dapat diminimalkan
lebih besar jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 80.71 persen dari
total Outstanding, berdasarkan dari sumber SBN, komposisi utang SBN
dalam valuta asing naik ke angka
total hutang itu, “ kenaikan tersebut sejalan dengan strategi pemerintah untuk
melakukan pendalaman pasar obligasi, mengingat posisi Indonesia yang sudah
naik kelas menjadi
“ ucap nya tersebut, disisi lain SBSN juga mengalami kenaikan dikarenakan
semakin banyak nya kementerian / lembaga yang melihat potensi dan
menggunakan sukuk negara sebagai
mendorong sekali dengan peningkatan jumlah SBSN secara signifikan, selain
faktor dari eksternal, pertumbuhan utang pemerintah juga disebabkan oleh
dijalankannya strategi
pemerintah dengan cara menarik pembiayaan di awal pada saat suku bunga
nya di pasaran masih cukup rendah sekali dan sebelum kenaikan Fed Fund
Rate tersebut.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.
EmoticonClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.