0

Sebuah resiko kenaikan suku bunga acuan dan kondisi nilai tukar rupiah
yang beflukutasi yang menyebabkan para nasabah kaya berhati hati
dalam berinvestasi, untuk meminimalkan resiko, dana nasabah tajir
yang dikelola bank
Atau wealth management ikut atur ulang tersebut, Direktur konsumer
bank rakyat Indonesia [BRI] Handayani mengatakan, nasabah wealth
managemen saat ini cenderung wait dan see, sehingga mengamankan
investasinya di produk
Konvensional seperti deposito, per agustus 2018, dana kelolaan wealth
managemen BRI mencapai Rp 88 triliun, bank BUMN lain seperti bank
mandiri telah mencatatkan dana kelolaan wealth management sebesar
Rp 172 triliun
Sampai juli 2018 tersebut, sekretaris perusahaan bank mandiri rohan
hafas menuturkan nasabah bank mandiri masih memilih reksadana
pasar uang sebagai alternatif penempatan dana tersebut,  khusus
untuk produk non
Banking produk produk konservatif seperti produk asuransi
endowment yang tidak hanya memberikan proteksi atas jiwa
nasabah apabila terjadi sebuah resiko, tapi juga memberikan
imbal hasil yang tetap tersebut
Sementara untuk reksadana jenis pasar uang yang terproteksi
merupakan jenis yang sangat dinikmati oleh nasabah BTN
Prioritas saat ini, executive direktur & head, Wealth
management, standart chartered bank Indonesia Bambang
Sinarmo mengatakan, meskipun secara umum kondisi
perekonomian global sedang menghadapi banyak
tantangan, namun nasabah sudah semakin mengerti
pasar dan juga resiko nya, saat ini para nasabah
cenderung memilih
Produk dengan resiko yang lebih rendah, produk tersebut
antara lain reksadana dan obligasi negara untuk meminimalisir
resiko yang terjadi. Menurut bambang sampai pertengahan tahun
ini dana kelolaan di bisnis wealth management

Terlihat mengalami pertumbuhan yang cukup baik “ yaitu bertumbuh
mencapai dua digit “ ucap bambang,

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top