Presiden Iran Bersumpah Akan Membalas Serangan saat Parade Militer

Presiden Iran Hassam Rouhani bersumpah akan memberikan balasan yang telah menghancurkan atas serangan yang telah dilancarkan pada saat parade militer di kota Ahvaz, Sabtu (22/09/2018).

Serangan tersebut juga telah menimbulkan setidaknya 29 korban tewas serta puluhan lainnya luka-luka. Ketika beberapa orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah parade dan dikerumunan penonton.

"Tanggapan dari Republik Islam Iran terhadap ancaman sekecil apapun itu akan sangat menghancurkan," kata Rouhani.

"Mereka yang memberikan dukungan intelijen serta proganda kepada teroris ini juga akan mendapatkan balasannya," tambah Presiden Iran.

Sekelompik gerilyawan tersebut melepaskan tembakan mematikan ke arah puluhan orang, termasuk kepada wanita dan juga anak-anak.

BACA JUGA : Penusukan Cucu Keponakan dari Benyamin Sueb hingga Tewas

Kelompok teroris dari Negara Islam Irak dan juga Suriah ( ISIS ) ini juga mengklaim berada di belakang dari serangan yang telah dilancarkan pada saat parade yang memperingati hari perang dengan Irak tersebut.

Melalui saluran propaganda Amaq, ISIS juga mengumumkan bahwa pelaku penyarangan di Ahvaz merupakan anggota dari mereka.

Sementara itu juga, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif juga menuliskan dalam akun media sosialnya di Twitter, bahwa pelaku penyerangan di kota perbatasan Irak itu adalah teroris yang telah direkrut, terlatih, dan juga dipersenjatai dan juga dibiayai oleh rezim asing.

"Iran sendiri berpendapat sponsor teror regional dan juga tuan mereka di AS bertanggung jawab atas serangan semacam itu," tulisnya.

BACA JUGA : Ketombe Menjadi Masalah Utama pada Rambut

Stasiun Televisi Iran juga menyebut bahwa jumlah korban tewas akibat serangan itu mencapai 29 orang serta sebanyak 57 orang lainnya luka-luka. Banyak di antara mereka terdapat luka-luka yang berada dalam kondisi yang kritis.

"Semetara yang keempat orang tersebut terluka dan juga ditangkap, akan tetapi setelah itu mereka tewas karena luka parah yang dideritanya," kata Shekarchi.