
Letkol Untung, hanya dalam waktu dari 24 jam, Soeharto memutarbalikkan
situasi, berikut ini kami ceritakan kepada kalian semua :
cakrabirawa satu batalyon dari Brigif I Kodam Jaya, satu batalyon Pasukan Gerak
Tjepat (PGT) dan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP). Lalu ditambah Batalyon 530
sukarelawan yang dilatih PKI di Lubang Buaya. Sekadar catatan, satu batalyon
umumnya berkekuatan 500-700 orang.
pasukannya, yang dimana pasukan Pasopati [Cakrabirawa dan Brigif] bertugas
menculik para jenderal, Bimasakti [Yon 454 dan Yon 530] bertugas mengawal
menjaga di lubang buaya [Terdiri dari PPP dan Sukarelawan], kekalahan untuk
dkk terjadi karena buruknya perencanaan, saat presiden soekarno memerintahkan
sangatlah setuju, mereka bingung mereka tidak punya rencana B alias rendana
cadangan, tidak jelas juga siapa yang memegang komando
pasukannya gara gara nasi bungkus, pasukan Bimasakti yang terdiri dari Yon
530 dan Yon 454 berjaga sehari penuh di lapangan monas tersebut
1965 dari pagi hingga petang, pasukan itu tidak diberi makanan, maka ketika
Soeharto memutuskan untuk membujuk Yon 530 untuk kembali ke Kostrad dan
tawaran di penuhi
berada di sekitar halim, tidak akan mungkin untuk memerintahkan mereka
menyerang begitu saja
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.
EmoticonClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.