Indonesia Dan Rusia Menyelenggarakan Dialog Antar Agama
Indonesia dan Rusia, dua negara dengan latar belakang multi-etnis, budaya dan agama, telah menyelenggarakan dialog antaragama dan media yang diadakan di Civic Center Federasi Rusia di Moskow.
Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Republik Indonesia, Sosial dan Budaya Enjay Diana, di Moskow, mengatakan kepada Antara di London pada hari Senin bahwa peran negara, orang dan media sangat penting untuk membangun toleransi, harmoni dan perdamaian dunia, termasuk untuk mengatasi berbagai tantangan global.
Dia mengatakan bahwa kedua negara harus menjaga keragaman mereka yang merupakan kekayaan sebagai kekuatan dan faktor penyatuan bangsa. Dialog kedua negara membawa tema: "Menempa Negara yang Tangguh dan Masyarakat Sipil menuju Kerukunan Umat Beragama".
Menghadiri dialog termasuk pejabat pemerintah, tokoh agama, akademisi, perwakilan media dan pengamat sosial kedua negara. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan, sebagai Ketua delegasi Indonesia menggambarkan dialog antaragama sebagai langkah untuk meningkatkan saling pengertian dan toleransi.
"Diharapkan dialog itu akan mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari di masyarakat, seperti ekonomi, perdamaian dan lingkungan," katanya. Dia mengatakan Indonesia telah mengambil inisiatif dalam mempromosikan dialog antaragama dan media dalam diplomasi. Dialog harus memberikan hasil nyata, katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi mendampingi delegasi Indonesia yang terdiri dari Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus untuk Presiden Urusan Agama Internasional; Azyumardi Azra, Staf Khusus untuk Wakil Presiden untuk Reformasi Birokrasi; Philip K. Widjaja, Ketua Dewan Pusat Majelis Buddha Indonesia; Pdt. Gomar Gultom, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia; dan Zulfiani Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times.
Ketua delegasi Rusia Konstantin Shuvalov mengatakan forum dialog antaragama yang dipromosikan oleh Indonesia adalah forum bagi negara untuk belajar dari satu sama lain dalam menumbuhkan toleransi dan menciptakan masyarakat yang plural.
Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Republik Indonesia, Sosial dan Budaya Enjay Diana, di Moskow, mengatakan kepada Antara di London pada hari Senin bahwa peran negara, orang dan media sangat penting untuk membangun toleransi, harmoni dan perdamaian dunia, termasuk untuk mengatasi berbagai tantangan global.
Dia mengatakan bahwa kedua negara harus menjaga keragaman mereka yang merupakan kekayaan sebagai kekuatan dan faktor penyatuan bangsa. Dialog kedua negara membawa tema: "Menempa Negara yang Tangguh dan Masyarakat Sipil menuju Kerukunan Umat Beragama".
Menghadiri dialog termasuk pejabat pemerintah, tokoh agama, akademisi, perwakilan media dan pengamat sosial kedua negara. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Cecep Herawan, sebagai Ketua delegasi Indonesia menggambarkan dialog antaragama sebagai langkah untuk meningkatkan saling pengertian dan toleransi.
"Diharapkan dialog itu akan mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari di masyarakat, seperti ekonomi, perdamaian dan lingkungan," katanya. Dia mengatakan Indonesia telah mengambil inisiatif dalam mempromosikan dialog antaragama dan media dalam diplomasi. Dialog harus memberikan hasil nyata, katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi mendampingi delegasi Indonesia yang terdiri dari Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus untuk Presiden Urusan Agama Internasional; Azyumardi Azra, Staf Khusus untuk Wakil Presiden untuk Reformasi Birokrasi; Philip K. Widjaja, Ketua Dewan Pusat Majelis Buddha Indonesia; Pdt. Gomar Gultom, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia; dan Zulfiani Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times.
Ketua delegasi Rusia Konstantin Shuvalov mengatakan forum dialog antaragama yang dipromosikan oleh Indonesia adalah forum bagi negara untuk belajar dari satu sama lain dalam menumbuhkan toleransi dan menciptakan masyarakat yang plural.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.