BENAR KAH ADA KECURANNGAN SISTEMATIS YANG PILKADA AHOK DJAROT MELIBATKAN BAWASLU DAN POLRI
Wakil Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) PDI Perjuangan Diarson Lubis mensinyalir ada upaya sistematis yang melibatkan penyelenggara pemilu dan sekelompok orang melakukan kecurangan terhadap pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Badja).
Kecurangan penyelenggara pemilu terlihat dari banyaknya warga yang tercantum di dalam daftar pemilih tetap (DPT) namun belum menerima undangan memilih atau formulir C-6. Padahal, kata Diarson, seharusnya undangan tersebut sudah diterima pemilih paling lambat H-3 agar warga memiliki waktu untuk melakukan koreksi.
Sampai hari ini (H-2), PPS dan KPPS masih banyak yang belum membagikan undangan kepada pemilih yang namanya tercantum dalam DPT. Terutama terjadi di basis pemilih pasangan Basuki-Djarot,” kata Diarson di Jakarta
Diarson mendesak KPU dan Bawaslu DKI Jakarta mengambil tindakan tegas terhadap Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sengaja melakukan kecurangan ini.
Diarson juga mengungkapkan banyaknya kampanye hitam yang dilakukan di masjid dengan cara mendiskreditkan pasangan Ahok-Djarot. Selain itu ada sekitar 1.200-an spanduk provokatif di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.