Di Bengkulu Pasangan suami istri (Pasutri) Aspin Ekwadi dan Sri Sulismi, warga Desa Sinar Bulan Kecamatan Lungkang Kule atau Padang Guci Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, tidak seberuntung dengan keluarga lainnya.
Keluarga ini terpaksa membawa jenazah anaknya yang telah meninggal dunia, dengan cara tidak lazim. Hal tersebut mereka lakukan lantaran tidak memiliki biaya, untuk membayar jasa mobil ambulans di salah satu rumah sakit di Kota Bengkulu menuju rumahnya di Kabupaten Kaur.
Dimana ayah bayi malang tersebut, terpaksa membawa jenazah anaknya dengan memasukkan kedalam tas pakaian berukuran cukup besar, dengan menggunakan jasa angkutan mobil travel tujuan ke Kabupaten Kaur. Dengan memakan waktu tempuh tidak kurang dari lima jam perjalanan darat.
Kepada Okezone, Asisten Pratama Ombudsman RI Perwakilan Bengkulu, Irsan Hidayat menceritakan, peristiwa ini bermula saat Sri Sulismi mengandung anak ke-empat, yang mana anak dalam kandungannya tersebut divonis dokter, memiliki kelainan paru-paru dan jantung, sehingga harus dioperasi caesar.
Karena kata dokter, bila tidak dioperasi. Bayi kemungkinan besar meninggal,” kata Irsan, meniru ucapan ibu dari bayi, Jumat (15/4)
Keluarga ini terpaksa membawa jenazah anaknya yang telah meninggal dunia, dengan cara tidak lazim. Hal tersebut mereka lakukan lantaran tidak memiliki biaya, untuk membayar jasa mobil ambulans di salah satu rumah sakit di Kota Bengkulu menuju rumahnya di Kabupaten Kaur.
Dimana ayah bayi malang tersebut, terpaksa membawa jenazah anaknya dengan memasukkan kedalam tas pakaian berukuran cukup besar, dengan menggunakan jasa angkutan mobil travel tujuan ke Kabupaten Kaur. Dengan memakan waktu tempuh tidak kurang dari lima jam perjalanan darat.
Kepada Okezone, Asisten Pratama Ombudsman RI Perwakilan Bengkulu, Irsan Hidayat menceritakan, peristiwa ini bermula saat Sri Sulismi mengandung anak ke-empat, yang mana anak dalam kandungannya tersebut divonis dokter, memiliki kelainan paru-paru dan jantung, sehingga harus dioperasi caesar.
Karena kata dokter, bila tidak dioperasi. Bayi kemungkinan besar meninggal,” kata Irsan, meniru ucapan ibu dari bayi, Jumat (15/4)
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.