0

Ditengah gemparnya pembangunan untuk ibu kota, terseliplah proyek yang dinamakan semanggi interchange atau yang lebih dikenal dengan jalan simpang susun semanggi, setelah pekerjaannya dikebut sejak 2016, kini simpang susun semanggi sudah siap dilintasi warga jakarta.

Keberadaannya diharapkan mampu mengurangi kemacetan yang berada di ibu kota ini, khusus nya di wilayah semanggi sampai 30%, apa lagi selama ini wilayah semanggi menjadi salah satu titik pertemuan arus kendaraan dari berbagai arah, dan akibatnya jalanan semanggi menjadi macet baik di pagi hari sore hari maupun malam hari.

Berikut ini deretan fakta menarik di balik simpang susun semanggi yang di himpun oleh INTERQQ.INFO pada senin { 31/7/2017 }



  1. Semanggi dan Sukarno
Pemerintah Provinsi { Pemprov } DKI Jakarta sempat berunding terkait nama jalan layang semanggi, ada dua nama yang sebelum nya dipakai yakni Simpang Susun Semanggi atau Simpang Baja Semanggi, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu mengaku lebih setuju dengan usulan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa lebih akrab disapa Ahok. yang memberikan nama jalan tersebut yaitu Simpang Sususn Semanggi

Djarot menegaskan bahwa kata Semanggi harus ada dikarenakan nama itu adalah pemberian dari Bung Karno.



2. Desain
Jalan layang Non - Tol { JLNT } dengan panjang 1.622 meter ini akan menjadi pertama di Indonesia yang memakai bentang yang sangat panjang, diatas jalan tol dalam kota jakarta secara full precast melengkung {Hiperbolik}

Jembatan layang Semanggi ini akan terdiri dari dua ruas, satu ruas diperuntukan bagi kendaraan dari arah cawang menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, dan satu lagi Ruas lainnya yang arah dari slipi menuju Blok M

Untuk Ramp 1 bagi kendaraan dari arah Grogol yang mengarah ke Blok M tidak perlu lagi untuk membelok melewati kolong semanggi tapi bisa langsung naik ke simpang susun yang ke arah Blok M

Untuk Ramp 2 bagi kendaraan dari arah cawang menuju Thamrin, tidak perlu lagi berbelok melewati kolong karena bisa langsung naik ke Ramp 2 simpang susun yang kearah Thamrin.



       3. Tidak Pakai APBD
Proyek ini dikerjakan saat Basuki Tjahaja Purnama masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pria yang karib disapa Ahok itu menggunakan peraturan Gubernur DKI Jakarta yang memberi syarat kepada seluruh perusahaan swasta untuk membiayai proyek Simpang Susun Semanggi Sebagai kompensasi kenaikan koefisien luas bangunan {KLB} atas pembangunan konstruksi mereka di ibu kota.

Ahok menjelaskan, pemenang tender untuk proyek senilai Rp.360 miliar ini dipegang oleh Pelat Merah Badan Usaha Milik Negara { BUMN } PT Wijaya Karya {Tbk} pengerjaan lengkap jalan layang sepanjang 1,6 km oleh Toyota Corp.



         4. Hadiah Kemerdekaan
Simpang Susun Semanggi ini telah di uji coba sejak 28 juli 2017 dan akan berlaku hingga 5 Agustus 2017, dan akan di resmikan pada 17 Agustus 2017 yang bertepatan pada hari kemerdekaan Indonesia.

Rencana yang diresmikan oleh presiden pada 17 Agustus mendatang sebagai kado Istimewa Bagi Warga Jakarta. Kata Gubernur Djarot.

Untuk sementara Simpang Susun Semanggi hanya digunakan untuk kendaraan beroda empat atau Mobil. Pertimbangannya, Simpang Susun Semanggi Lumayan tinggi untuk dilewati oleh kendaraan bermotor atau beroda dua
.


         5. Sisa Uang
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan ada sisa uang sekitar Rp.200 miliar dari keseluruhan anggaran sebesar Rp.500 miliar lebih untuk proyek Simpang Susun Semanggi.

Menurut Gubernur Djarot Saiful Hidayat uang tersebut akan digunakan untuk membuat trotoar dan Ducting yang terletak disekitar Simpang Susun Semanggi, Hal tersebut Kata Djarot juga disampaikan oleh sekretaris Daerah Saefullah yang sudah ditanda tangani.

Djarot mengatakan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sempat marah saat proses pembangunan Simpang Susun Semanggi ini, pasal nya Ahok menilai Biaya pembangunan itu terlalu mahal

Pasal nya Swasta berkewajiban menyetor dana hampir Rp.600 miliar untuk pembangunan jembatan Simpang Susun Semanggi tersebut.

Maka dari itu Pak Ahok marah dan disuruh nya untuk menghitung ulang biaya yang harus dikeluari untuk pembangunan tersebut dan setelah dihitung hitung akhir nya biaya yang harus dikeluarin hanya sebesar Rp.360 miliar saja.

Artinya sisa uang masih tersimpang cukup banyak dan akan di perbaiki trotoar dan ducting yang menghubungkan sekitar lokasi itu dari Benhil dan sampai Patung Kuda, Bundaran HI, Agar Wajah Jakarta betul bagus bukan Simpang Susun Semanggi saja tutur Djarot kepada INTERQQ.INFO

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top