PRESIDEN FILLIPINA SIAP MATI UNTUK NEGARA TERCINTAI NYA ITU

Presiden fillipina, Rodrigo Roa Duterte sangat dikenal sebagai seorang yang berbicara apa adanya, selain itu mantan wali kota Davao City itu juga dikenal tidak main main dalam setiap ucapannya itu, terbukti pria berjuluk digong itu berani bertindak sebagai sniper di marawi

Sebagai yang diketahui, Marawi menjadi pusat pertempuran antara Fillipina dengan kelompok militan Maute yang dibantu oleh Abu Sayyaf, Rodrigo Duterte tidak segan segan menembak senapan jarak jauh ke arah militan di hadapan para tentara

Presiden Duterte melepaskan tembakan ke arah garis pertahanan lawan dalam kunjungan ketiga nya ke pasukan patroli garis pertahanan lawan dalam kunjungan ketiga ke pasukan patroli operasi khusus gabungan di kota marawi yang di landa perang

Belum diketahui apakah tembakan sang presiden mengenai sasaran atau tidak, tapi duterte dengan lantang menyatakan kepada para tentaranya itu bahwa dirinya bahagia dan senang jika bisa mati untuk negara tercinta nya itu

“ saya akan dengan senang hati mati bagi negaraku, saya harus menunjukkan kepada kalian bahwa solidaritas itu harus ada, kita tidak akan berhenti hingga teroris terakhir berhasil di netralisir “ tegas presiden fillipina itu

Sebagaimana yang kita ketahui pertempuran di marawi mulai pecah sejak Mei 2017, presiden Rodrigo Duterte menyatakan dirinya sangat serius untuk menumpas kelompok militan tersebut dia bahkan tidak segan segan mengunjungi para tentaranya yang berada di garis terdepan

Presiden duterte memberlakukan darurat militer di seluruh wilayah selatan mindanao, yang menampung sekitar 20 juta orang, demi meningkatkan moral bertempur tentaranya, presiden duterte bahkan menyatakan siap menetap di pulau mindanao untuk sementara

Saya akan lebih banyak menghabiskan waktu di mindanao karena masih ada pertempuran, mulai sekarang dan seterus nya, saya akan terus setiap hari mengunjungi tempat ini, untuk mengecek moral mereka, kesiapan dan segalanya ucap tutur duterte pada juni 2017 lalu, dia menambahkan baru akan kembali ke manila jika ada janji penting