Kebiasaan minum jus sering di anggap sebagai sebuah hal yang menyehatkan bagi tubuh dan akan memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh. Namun beberapa pendapat telah menyebutkan bahwa kebiasaan meminum jus ini tidak sepenuhnya menyehatkan bagi tubuh.
Di perkirakan kebiasaan meminum jus secara berlebihan terutama sebagai pengganti makanan dapat berakibat buruk bagi tubuh. Hal ini di sinyalir dapat menyebabkan masalah makan dan sebagai masalah kesehatan sehingga hal tersebut tidak di rekomendasikan oleh sejumlah nutrisionis.
Selain itu, penggunaan jus ini di sebut bukan merupakan hal yang menghilangkan racun serta membersihkan diri. Proses ini sendiri pada dasarnya dapat di lakukan oleh tubuh secara mandiri. Minum jus sebaiknya tidak dilakukan sebagai sumber makanan utama dan hanya sebagai pendamping dan pemenuh vitamin. Sumber protein dan lemak di butuhkan dari sumber selain buah dan sayur dalam jus.
Perlu di ingat juga bahwa dalam proses membuat jus, sejumlah serat yang terdapat di dalam buah dan sayur ini menjadi berkurang. Masalah yang muncul dari berkurangnya kandungan serat pada jus ini membuat tingkat gula darah jadi meningkat.
Penelitian menyebut bahwa jus buah yang tinggi berhubungan dengan meningkatnya resiko diabetes tipe 2. Risiko ini bahkan dapat meningkat ketika mengonsumsi jus kemasan dan bukan jus buah segar. Sebagian besar nutrisionis setuju bahwa lebih baik mengonsumsi buah dan sayur secara utuh di banding di jadikan jus.
Hal ini karena proses berkurangnya kandungan nutrisi yang mungkin ada di dalam jus. Sebaiknya, jus tidak di gunakan untuk menghidrasi diri dan di minum dalam jumlah besar. Sebaiknya konsumsi jus di batasi sekitar 150 ml per hari.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.