Militer fillipina hingga saat ini masih terus melakukan dan berusaha untuk mengusir para komplotan teroris yang terdapat di negara nya itu, para prajurit masih terus berusaha menghentikan kelompok militen radikal di kota marawi, fillipina
Pada perkembangan terbaru yang berada di marawi, penggempuran militan di marawi beberapa waktu lalu yang menyebabkan tiga tentara meninggal dalam insiden ini
Kurang lebih 100 hari, militer fillipina tanpa lelah terus melakukan operasi di marawi yang juga dibantu oleh sejumlah negara, dan ternyata kota itu hampir bebas akan tetapi masih ada beberapa lokasi yang terus di kuasai oleh kelompok militan Maute dan Abu sayyaf
Jelang perayaan idul adha pada hari kamis 31 agustus 2017, militer fillipina kembali berhasil membuat kemajuan di kota marawi itu, pasal nya juru bicara militer fillipina mengatakan bahwa mereka berhasil merebut, kembali sebuah jembatan usai terlibat dalam baku tembak yang sengit itu
Pada operasi ini setidak nya ada lima anggota militan radikal yang meninggal dengan tiga tentara fillipina yang meregang nyawa “ kami masih berusaha sekuat mungkin untuk mengamankan area area yang tersisa di mana musuh bersembunyi “ ucap padilla dalam pernyatannya
Demi menghormati perayaan idul adha, militer fillipina sempat menghentikan sesaat penggempurannya “ kami melakukan jeda waktu dan menghentikan sesaat penggempuran ini untuk menghormati saudara yang menjalankan perayaan ini “ ucap padilla
Untuk tentara fillipina masih menunjukkan sikap optimisme bahwa serangan di marawi akan segera berakhir, bahkan karena operasi tanpa henti, fillipina mengklaim pemimpin kelompok Maute dan Abu Sayaf saat ini terjebak di Marawi, tanpa bisa melarikan diri dari kepungan para tentara ini
Semenjak konflik di marawi dimulai dari Mei 2017 hingga saat ini, setidak nya tercatat ada 620 anggota militan. 45 warga sipil dan 136 tentara yang meninggal dunia, serangan militan radikal di marawi juga memicu ratusan ribu orang yang terpaksa meninggalkan rumah nya untuk mengungsi ke luar dari kota marawi tempat mereka berteduh itu
Konflik di marawi memang membuat presiden Rodrigo Duterte menetapkan status darurat militer di Mindanao, pada Jumlat, 01 September 2017, Duterte Mengatakan bahwa dia tidak mau mandanao menjadi tempat mereka berteduh dan bersembunyi
Duterte masih melihat alasan untuk segera mengangkat darurat militer di Mindanao, mengingat masih adanya keberadaan anggota militan lainnya diluar kota marawi itu
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.