0


Puluhan ribu orang Rohingya telah meninggalkan negara bagian Rakhine, Myanmar menyelamatkan diri dari kekerasan yang terjadi di negara itu yang dibuat ulah oleh kelompok yang tidak bertangguna jawab, banyak dari mereka berkisah tentang pembunuhan,

Pemerkosaan dan bahkan pembantaian, di lepas pantai selatan bangladesh, deretan kapal nelayan yang terbentuk melengkung bagaikan sabit yang mendekati pantai, menentang angin kencang yang berbahaya, saat mereka mendekat tampak jelas bahwa perahu perahu itu surat dengan manusia,

Perahu di lantai perahu itu, sebagian bersama anak anak, kaum laki laki dewasa berjejer di tepi perahu, inilah kapal bermuatan kaum muslim Rohingya, yang melarikan diri dari negara bagian Takhine, Myanmar,  saat orang orang Rohingya tu mencapai pantai,

Mereka langsung ambruk bertumpang tindih, banyak yang terlihat linglung dan bingung setelah menempuh pelayaran, yang lainnya tampak mengalami dehidrasi dan ada beberapa yang mengalami muntah muntah, ada juga kaum pria yang kemudian terisak tak terkendali, t

Ubuh mereka terengah-engah mereka seakan tidak percaya bahwa mereka hidup, yang lain di pinjami telepon genggam oleh penduduk setempat sehingga mereka bisa menelepon keluarga tercinta dan mengabarkan untuk keberhasilan mereka mencapai bangladesh,

Seorang perempuan paruh baya yang berpakaian hitam, menatap cakrawala dengan cemas, dengan tangan nya itu melindungi mata, Rohima Khatuna ini sedang menunggu adik nya, hampir dua pekan sebelum nya desa mereka di distrik maungdaw myanmar diserang dan

Mereka dengan terburu buru lari untuk menyelamatkan nyawa mereka masing masing dikarenakan jika tidak lari maka mereka akan di bunuh, saat kapal ke empat sampai di tempat itu, dia menjerit dan mulai berlari, seorang pemuda terpincang pincang di seberang pantai dan

Keduanya kemudian berangkulan dengan menangis nangis dikarenakan daerah dia sedang mengalami gegaduhan, tidak ada cara untuk memverifikasikan secara independen pengakuan pengakuan ini, akses ke negara bagian Rakhine sangat terbatas,

Militer myanmar membantah semua tuduhan itu dan mengatakan bahwa mereka hanya memburu militan Rohingya yang menyerang pos polisi saja, kelompok pengungsi akhir nya di pindahkan ke kamp pengungsi oleh IOM, organisasi Migrasi international,

pembalut nya telah di ganti dan lukanya telah dirawat, Boy Shows alleged gushot wounds, sebagian yang datang memiliki tanda luka yang disebutkan sebagai bekas luka tembakan, tapi kelegaan bahwa mereka tetap hidup dan lumayan aman, mengatasi seluruh emosi lainnya, “ saya senang berada di bangladesh “ ucap zakir disini sebuah negara muslim dan kami aman disini

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top