
pada kasus tsunami seperti ini, keadaan menjadi miris ketika buoy digunakan untuk
mendeteksi dini tsunami hilang akibat vandalisme oknum, dalam jumpa pers
yang mungkin bisa menggantikan posisi buoy, terobosan tersebut dinamai cable
based tsunameter atau CBT, “ CBT itu sebenar nya sudah banyak di deploy di
jepang, disana
sumberdaya alam [TPSA] BPPT Hammam Riza, “ kita ingin CBT ini menjadi
program nasional karena kita memiliki sistem komunikasi kabel laut yang
merupakan upaya
sistem ini nantinya akan memasang kabel bawah yang diberikan sensor,
kemudian sensor tersebut akan mengukur perubahan tekanan dalam laut
yang ekstrem dan yang
melalui satelit kepada instansi terkait, namundiakui hammam, proses
pembuatan CBT baru menghabiskan biaya yan glebih mahal dari
pembuatan Buoy
miliaran CBT triliun tapi kan perawatannya lebih murah dari buoy
“ ucap nya, dia mengatakan cara ini bisa disiasati dengan cara
sistem komunikasi kabel laut yang merupakan broadband
sensor tersebut di kabel dasar laut yang sudah ada di Indonesia
namun temuan ini bukan tanpa kekurangan, permasalahannya
adalah belum seluruh wilayah Indonesia memiliki
buioy masih di perlukan untuk beberapa tempat, hammam
menambahkan CBT ini telah dikembangkan di beberapa negara
dan dimanfaatkan antara lain oleh Kanada, jepang, oman dan
diseluruh dunia, dan disepakati juga bahwa CBT menjadi pilihan
alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Buoy yakni
Vandalisme dan mahal nya Buoy
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.
EmoticonClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.