Tak hanya sekedar membuat rileks, mandi dengan air hangat ternyata dapat bermanfaat bagi kesehatan mental.
Riset terbaru juga membuktikan bahwa dengan mandi air panas dua kali seminggu juga dapat membantu untuk meringankan gejala depresi. Manfaat ini bahkan dianggap lebih tinggi dari olahraga fisik.
Dibandingkan dengan stres, depresi sendiri juga merupakan kondisi yang lebih parah. Perasaan sedih yang berkepanjangan, "kosong", dan tidak ingin melakukan aktivitas apa pun, yang merupakan sebagian dari gejala umum dari depresi.
Olahraga yang selama ini juga dipercaya ampuh untuk mengurangi depresi. Cara lain yang bisa dilakukan adalah melakukan meditasi, mencoba hal-hal baru, atau berkonsultasi dengan psikiater.
Menurut penelitian terbaru, depresi dalam skala sedang juga bisa dikurangi dengan rutin mandi air hangat.
BACA JUGA : Inilah Manfaat Mandi Pagi Menggunakan Air Hangat dan Bilas dengan Air Dingin
Penelitian ini juga dilakukan terhadap 48 peserta selama delapan minggu. Mereka yang diminta untuk berendam dalam air yang bersuhu 40 derajat celcius selama 30 menit sebanyak dua kali dalam seminggu.
Sebagai perbandingan, beberapa peserta juga diminta untuk melakukan latihan aerobik secara intensif dalam dua sesi selama 45 hingga 50 menit lamanya.
Hasilnya, peserta yang mandi dengan air hangat secara teratur juga memiliki peningkatan signifikan dalam skor depresi, dimana skor yang berkurang hampir enam poin.
Tim peneliti juga menyebutkan, mandi dengan air hangat juga bisa menjadi metode yang cepat, murah, dan mudah, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan untuk berolahraga.
BACA JUGA : Mengapa Kebanyakan Orang Masih Mau Bertahan dalam Hubungan yang Menyakitkan?
Mandi dengan air hangat juga akan mengubah ritme sirkadian atau disebut juga jam tubuh kita.
Berdasarkan hasil riset, suhu inti tubuh pada pasien depresi meningkat pada malam hari. Sementara itu, kualitas tidur terbaik justru saat suhu tubuh yang menurun.
Perubahan suhu ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur. Gangguan tidur yang merupakan mekanisme penting yang berkonstribusi terhadap depresi.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.