Hasil panen petani di kabupaten kediri banyak yang rusak lantaran serangan dari para tikus, untuk menanggulangi hama itu, dinas pertanian dan ketahanan pangan setempat melepas burung hantu, “ kami mendapatkan laporan dari mana mana, tikus sudah sangat merajalela
Sehingga perlu langkah untuk menanggulangi masalah ini, ‘ ucap kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan kediri widodo santoso usai menyerahkan bantuan burung hantu atu tito alba itu kepada petani di desa jambu, kecamatan kayen kidul kabupaten kediri
Burung hantu dikenal pemangsa tikus, burung dikembangbiakkan di sawah melalui pendirian pagupon atau sarang untuk tempat dia tinggal, burung juga di lepas agar berkembang biak secara alami, dan ekosistem di daerah itu terjaga juga
Hari ini kami serahkan bantuan burung hantu atau tito alba 10 ekor, sebelum nya kami sudah menyerahkan 36 ekor, sehingga total nya sudah mencapai 46 ekor, kita lepas di kawasan endemik hama tikus seperti kayen kidul ini “ ucap widodo itu
Widodo juga menambahkan pengendalian hama tikus melalui tito alba sangat efektif, dan tingkat efektivitas dan ketahanan pangan menyebutkan pada tahun 2016 lahan pertanian yang terserang tikus seluas 130 hektare, setelah dinas menyebar burung hantu pada tahun 2017 ini luas lahan terserang tinggal 30 hektare saja
Diakui selain di tebar luas di kawasan perkebunan kakau, tampak nya tikus tidak hanya memangsa tanaman pertanian tetapi juga tanaman buah di kebun, perubahan pola makan ini karena tidak seimbangnya ekosistem
Berdasarkan penelitian tikus dapat berkembang biak dengan cepat dalam satu ekor tikus betina mampu melahirkan 7 sampai 10 ekor anakan, perkembangbiakan yang cepat ini harus kita segera menanggulangi nya secara cepat
Widodo sangat berharap sekali kalau pelepasan burung hantu ini dapat menjaga populasi burung hantu yang sudah disebar itu, disamping itu, pemerintah kabupaten kediri telah menerbitkan peraturan daerah No 5 tahun 2014 tentang perlindungan satwa
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.