Militer fillipina mengatakan, seorang militan malaysia kemungkinan besar telah terbunuh dalam sebuah pertempuran, militan yang diketahui berasal dari negeri jiran itu di ketahui telah menjadi pimpinan ISIS di Asia Tenggara
Komantan satuan tugas komando fillipina yaitu kolonel Romeo Brawner itu mengatakan sebanyak 16 pemberontak loyalis ISIS itu yang bersembunyi di jantung kota marawi yang hancur terbunuh dalam sebuah operasi militan asal malaysia itu
Yang diketahui bernama Mahmud Ahmad, kemungkinan berada di antara militan yang tewas, jika konfirmasi kematian Mahmud akan menjadi pukulan yang signifikan bagi usaha ISIS untuk mendirikan sebuah kehadiran di Mindanao
Beberapa ahli mengatakan bahwa dia bisa menjadi “ emir “ negara islam di Asia Tenggara setelah kematian dari Isnilon Hapilon kepala Aliansi militan yang mengepung marawi itu, Hapilon pemimpin faksi kelompok Abu Sayyaf dan yang dicari oleh FBI
Dia tewas bersama Omarkhayam Maute, salah satu dari dua pemimpin klan militan maute, mereka bekerja sama untuk mencoba mengumumkan sebuah negara islam “ wilayah “ di fillipina selatan, aliansi ini di perkuat oleh para pejuang
Aliansi ini di perkuat oleh para pejuang dari Indonesia, Malaysia singapura dan timur tengah, diantara negara negara lain, dan mahmud seorang mantan dosen universitas berusia 40 tahun, diyakini telah berperan penting dalam menarik dana untuk membiayai operasi tersebut
Dia terlihat dalam sebuah video bersama Hapilon dan dua bersaudara maute yang merencanakan pengepungan marawi, pakar keamanan mengatakan bahwa dia belajar di pakistan sebelum pergi ke afghanistan untuk belajar membuat bom disebuah kamp AL Qaeda
Dia meninggalkan malaysia pada 2014, Brawner mengulangi bahwa militer tidak yakin akan kematian mahmud dan masih berusaha menentukan berapa banyak pejuang yang tersisa
“ Resistensi masih ada sebenarnya, kita bisa dengar dari latar belakang, pertempuran sedang berlangsung “ ucap nya saat baku tembak yang terjadi itu
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.