Perusahaan penerbangan nasional Indonesia, Garuda dan Go-Jek sedang dalam pembicaraan untuk kemitraan yang akan memudahkan aplikasi naik-naik pesawat dan e-niaga untuk memindahkan barang ke pelanggan di 17.000 pulau di kepulauan Asia Tenggara yang luas. Kepala eksekutif Garuda, Ari Askhara mengatakan kepada Reuters, pembicaraan sedang dalam tahap lanjut dan sebuah perjanjian diharapkan akan diselesaikan oleh kedua perusahaan dalam beberapa bulan ke depan.
Askhara mengatakan Garuda sedang mengembangkan teknologi baru yang berkaitan dengan e-commerce dan logistik. Kemitraan ini akan memungkinkan barang yang dipesan melalui aplikasi Go-Jek di satu kota di Indonesia dikirim di kota lain menggunakan armada Garuda, katanya. CEO tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dimulai pada 2011 di Jakarta, Go-Jek telah berevolusi dari layanan naik kendaraan menjadi aplikasi satu atap di mana pelanggannya dapat melakukan pembayaran online dan memesan semuanya dari makanan, bahan makanan hingga barang e-commerce. Go-Jek, yang bernilai antara US $ 9 miliar dan US $ 10 miliar menurut sumber, menolak berkomentar.
E-commerce telah berkembang pesat di ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tetapi salah satu kendala utama adalah logistik karena pulau-pulau tersebut tersebar di area yang lebih besar dari Uni Eropa. Go-Jek baru-baru ini mengumpulkan lebih dari US $ 1 miliar dalam putaran pendanaan karena menantang saingan Grab yang berbasis di Singapura untuk bagian yang lebih besar di wilayah ini, sumber mengatakan kepada Reuters.
Proposal Go-Jek adalah salah satu dari beberapa yang dieksplorasi oleh Garuda untuk mengurangi ketergantungannya pada lalu lintas penumpang karena maskapai ini berusaha untuk meningkatkan keuntungannya setelah tahun 2018 yang bergelombang. Maskapai ini telah berjuang untuk pangsa pasar melawan pemimpin pasar lokal Lion Air, yang pada bulan Oktober menderita kecelakaan jet Boeing Co 737 MAX, menewaskan semua 189 orang di dalamnya.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.