0


Dua pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianiaya di Hotel Borobudur karena telah mengambil foto aktivitas yang sedang di lakukan oleh Gubernur Papua. Polisi di minta untuk menyelidiki kasus penganiayaan ini sampai tuntas.

“Kita berharap juga ke pada Kepolisian agar dapat memberikan dukungan termasuk upaya pemberantasan korupsi karena kita berharap ada sinergi lembaga lain dengan KPK memberantas korupsi,” kata koordinator Bidang Hukum dan Advokasi Indonesia Corruption Watch, Tama S Langkun, di Kantor LBH Jakarta Selasa (5/2).

Tama mencontohkan penanganan kasus terhadap pegawai KPK yang mangkrak di tangan polisi. Mulai dari kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan  sampai pelemparan molotov ke rumah pemimpin KPK.

“Kalau membicarakan soal teror dan ancaman ketika pelaku nya di biarkan begitu saja tidak ada penuntasan, maka itu akan di anggap sesuatu yang biasa-biasa saja dan kemungkinan akan ada skala yang sangat besar itu sangat besar,” ungkapnya.

Dia menilai penyerangan yang terjadi itu merupakan bagian dari upaya untuk menjegal kerja-kerja KPK. Pemerintahan di harapkan terus memperkuat KPK. Yang pertama harus di perdulikan itu posisi KPK sendiri, kita berharap penguatan KPK menjadi prioritas, karena beberapa capres dalam beberapa perdebatan berbicara soal penguatan KPK,” ucapnya.

Seperti di beritakan sebelumnya, KPK melaporkan penganiayaan terhadap dua pegawai nya yang sedang bertugas  ke Polda Metro jaya, hari ini. Peristiwa itu terjadi Kejadian di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Sabtu (2/2) malam.

“Saat ini pegawai KPK di tugaskan untuk melakukan pengecekan di lapangan terdapat individu masyarakat tentang ada nya indikasi korupsi,” kata Kabino Humas KPK Febri Diansyah, Minggu (3/2).

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top